URstyle

Program ‘Antologi Musik Indonesia’ Hadir di The Apurva Kempinski Bali

Urbanasia, Selasa, 4 April 2023 15.10 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Program ‘Antologi Musik Indonesia’ Hadir di The Apurva Kempinski Bali
Image: Peluncuran program Antologi Musik Indonesia di The Apurva Kempinski Bali. (Istimewa)

Jakarta - Resor bintang lima The Apurva Kempinski Bali meluncurkan program musik bertajuk ‘Antologi Musik Indonesia’. 

Program yang menjadi bagian dari kampanye Powerful Indonesia 2023 ini diselenggarakan dengan menggandeng komposer dan musisi ternama, Aksan Sjuman. 

General Manager The Apurva Kempinski Bali, Vincent Guironnet mengatakan, program ini terinspirasi dari buku musik dengan judul serupa. Buku ini berisi sejarah dan arsip musik dan beberapa lagu ternama Indonesia di masa lalu. 

“Ini adalah program yang sangat istimewa dan kami bersyukur dapat berkolaborasi dengan seniman hebat Aksan Sjuman,” kata Vincent dalam peluncuran buku yang diikuti secara daring, Rabu (29/3/2023).

Dalam program ini, tamu bisa mengeksplorasi dan menyaksikan pertunjukan musik di lobi The Apurva Kempinski Bali. 

1680594482-Antologi-Musik.jpegAksan Sjuman memegang buku Antologi Musik Indonesia. (Istimewa)

Musisi yang rutin menjadi penampil di resor ini, Truedy akan membawakan beberapa lagu pilihan dari kitab musik ‘Antologi Musik Indonesia’. Penampilan apiknya bisa dinikmati di Pendopo Lobby Resor The Apurva Kempinski Bali setiap hari sabtu, 16.00 - 18.00. 

‘Antologi Musik Indonesia’ berada di bawah naungan Dewan Kesenian Jakarta, yang mempersatukan sederet musisi berpengaruh, seperti Aksan Sjuman, Anto Hoed, Anusirwan, Otto Sidharta, dan sebagainya. 

Mereka mengklasifikasikan perkembangan musik di Indonesia dan merangkumnya menjadi karya agung berupa kumpulan musik Indonesia bersejarah. 

Ada dua seri buku yang dihasilkan, yaitu ‘Antologi Musik Klasik Indonesia: Vokal dan Piano Seriosa’ yang disusun tahun 2013 dan ‘Antologi Musik Indonesia: Musik Jazz dan Musik Populer’ yang dikurasi tahun 2017. 

“Saya telah menunggu momen ini. Karya ini merupakan wujud nyata usaha kami, para seniman yang tergabung dalam wadah Dewan Kesenian Jakarta, untuk melestarikan kesenian Indonesia, khususnya di bidang musik,” kata Aksan Sjuman. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait