Protokol Pendakian di Era New Normal yang Wajib Disimak

Jakarta - Memutuskan mendaki gunung di tengah pandemi COVID-19 memang membutuhkan persiapan lebih. Selain itu, memperhatikan segala protokol kesehatan juga tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi pendaki maupun pihak pengelola yang telah memutuskan membuka jalur pendakian.

Hal itu bertujuan agar tetap bisa mencegah penyebaran virus dari satu orang ke orang lain sehingga tetap selamat selama pendakian.

Nah, EIGER Adventure membagikan cerita seorang pendaki legenda sekaligus Senior Advisor Mountaineering  EIGER Adventure Service Team (EAST), Kang Bongkeng, yang mendaki Gunung Ciremai beberapa minggu yang lalu.

Pendakian tersebut dilakukan untuk mengecek protokol pendakian yang diterapkan oleh penyelenggara pendakian, guys. Meskipun evaluasi secara menyeluruh masih dalam proses penyusunan, namun terdapat 4 hal yang menurut Kang Bongkeng perlu menjadi perhatian pihak pengelola dan pendaki nih. Di antaranya:

1. Menjaga konsistensi dan ketegasan petugas untuk meningkatkan kedisiplinan pendaki

2. Perlu ada patroli dari pihak pengelola untuk memastikan setiap pendaki tetap taat aturan

3. Pembatasan jumlah pendaki dan jalur pendakian

4. Perlunya peraturan jam keberangkatan pendakian setiap harinya agar tidak terlalu lama di perjalanan.

Menurut Kang Bongkeng, usahakan berangkat dari basecamp pendakian maksimal pukul 11.00, agar tiba di pos pada sore hari sehingga ada waktu untuk mempersiapkan tenda dan memasak.

Ia menambahkan, perlu juga pengaturan jam keberangkatan menuju puncak gunung.

"Idealnya, maksimal berangkat pukul 08.00 sehingga paling lambat sampai puncak gunung pada pukul 10.00. Dengan begitu, pendaki punya waktu untuk turun dan sampai di basecamp pada sore hari," ujar Kang Bongkeng dalam siaran pers, Selasa (22/9/2020).

Kang Bongkeng menjelaskan, hal-hal tersebut perlu diperhatikan untuk memastikan setiap pendaki tidak membuang-buang waktu di perjalanan, tetap aman dan fokus pada tujuan akhir yaitu sampai ke rumah dengan selamat.