Tips Liburan Hemat ke Luar Negeri, Dijamin Tabungan Aman!
Jakarta - Menjelang akhir tahun biasanya menjadi momen bagi individu atau keluarga untuk merencanakan liburan. Dalam artikel ini akan dibahas tips liburan hemat ke luar negeri tanpa menguras tabungan.
Konsultan Perencana Keuangan dan Manajemen, Imelda Tarigan mengatakan, seseorang harus memikirkan apakah liburan merupakan kebutuhan atau keinginan.
Menurutnya, menjawab pertanyaan ini sebelum memutuskan untuk liburan merupakan kata kunci yang menghubungkan antara aktivitas liburan dengan cash flow.
“Bicara keuangan, topik utamanya menempatkan aspek pengeluaran dalam posisi apakah kebutuhan atau keinginan. Karena kedua ini menentukan dalam posting anggaran,” kata Imelda dalam Kelas Finansial Jenius yang diikuti secara daring, Kamis (2/11/2023).
Alokasi Anggaran Liburan
Freepik
Setelah menentukan jawaban, maka langkah berikutnya adalah mengalokasikan anggaran. Terlebih jika pada akhirnya liburan dijadikan kebutuhan, maka posting anggaran harus dilakukan.
Dalam hal ini, Imelda lantas memberikan alokasi anggaran sederhana yang membagi pemasukan dalam empat pos berbeda.
Pos pertama adalah kebutuhan sosial dan ibadah sebesar 10 persen, kedua pos investasi dan tabungan sebesar 20 persen.
Lalu pos ketiga untuk membayar utang dan tanggungan sebesar 30 persen, dan pos keempat kebutuhan sehari-hari sebesar 40 persen.
“Kalau (liburan) sebagai kebutuhan, maka bisa diambil dari tabungan dan investasi,” katanya.
Selain itu, pos membayar utang dan tanggungan sebenarnya bisa diperkecil. Misalnya, membayar utang diperkecil menjadi 20 persen, maka sisa 10 persen bisa menjadi tambahan alokasi tabungan dan investasi.
Inflasi dan Depresiasi Mata Uang
Ilustrasi inflasi. (Pixabay/stevepb)
Selanjutnya, Imelda mengingatkan dua hal penting yang harus menjadi pertimbangan saat berlibur ke luar negeri. Kedua hal itu adalah inflasi dan depresiasi mata uang asing negara tujuan.
“Inflasi harus dihitung, apalagi kalau pergi ke luar negeri. Selain itu juga perlu menghitung depresiasi rupiah, sehingga ketika berlibur kita tidak kekurangan uang,” lanjut Imelda.
Dalam hal ini, Imelda mengilustrasikan untuk berlibur ke luar negeri perlu dana sebesar Rp 12,25 juta dan rencana berangkat 3 tahun lagi.
Maka, persiapan investasi untuk berlibur ini tidak bisa pas sesuai dengan rencana anggaran yaitu Rp 12,25 juta saja. Pasalnya, depresiasi rupiah terhadap dollar AS saat normal sekitar 4 persen, dan inflasi sekitar 2 persen.
Dengan begitu, maka anggaran yang tadinya Rp 12,25 juta akan bertambah menjadi sekitar Rp 14,18 juta. Maka angka akhir yang sudah ditambah asumsi inflasi dan depresiasi mata uang itu yang menjadi patokan.
“Maka patokan kita adalah Rp 14 juta,” imbuhnya.
Liburan Hemat dengan Jenius
Aplikasi Jenius. (Jenius.com)
Dalam merencanakan liburan, memilih perbankan untuk menyimpan uang ternyata cukup penting. Jenius misalnya, bank digital besutan BTPN ini bisa menjadi pilihan yang tepat untuk merencanakan liburan.
Menurut Digital Banking Partnership Head BAnk BTPN, Febri Rusli, Jenius setidaknya memiliki enam fitur yang bisa membantu pengguna selama merencanakan hingga berangkat liburan.
“Enam fitur di Jenius itu Save It, Saldo Mata Uang Asing, kartu debit (m-Card), kartu kredit, Jenius QR, dan Flexi Cash,” kata Febri dalam kesempatan yang sama.
Masing-masing fitur itu bisa saling menunjang keperluan pengguna dalam menyiapkan dana liburan.
Misalnya fitur Save It. Fitur ini bisa membantu merencanakan anggaran dengan mencicil tabungan untuk digunakan liburan. Pengguna bisa mengatur target tabungan beserta periode menabungnya.
Kemudian fitur Saldo Mata Uang Asing. Ini bisa digunakan untuk membeli mata uang negara tujuan liburan. Sehingga pengguna tidak perlu lagi melakukan penukaran uang ketika berlibur.
Pilihan mata uang yang ada di fitur ini juga beragam, mulai dari dolar AS, dolar Singapura, dolar Australia, dolar Hongkong, Poundsterling, Yen, Euro, Yuan, hingga Baht Thailand.
“Kamu bisa beli sebelum berangkat sehingga sesampainya di sana kamu hanya tinggal menghubungkan dengan m-Card Jenius untuk tarik tunai dan bertransaksi di jaringan Visa,” pungkas Febri.