Surabaya Bakal Punya Kebun Raya Mangrove Pertama di Dunia?
SURABAYA - Kabar bagus datang dari Kota Surabaya nih. Denger-denger Surabaya bakalan punya kebun raya mangrover pertama di dunia lho? Nggak percaya?
Kabar ini datang dari Humas Pemerintah Kota Surabaya nih guys. Lahan yang akan dijadikan kebun raya ini berada di Gunung Anyar dengan luas mencapai 46 hektar dan kedepan akan ditanami berbagai jenis mangrove secara bertahap.
Baca Juga: Wow, Para Penyandang Tuna Netra Ini Gelar Lomba Baris Berbaris di HUT RI ke-74
Bahkan rencananya, kawasan ini nantinya juga akan dihubungkan sengan Wisata Hutan Mangrove yang berada di Wonorejo.
Sebagai langkah awal pembangunan kebun raya mangrove ini, pemkot Surabaya telah melakukan penanaman 50 ribu bibit mangrove bersama oleh 500 orang yang terdiri dari OPD Pemkot Surabaya, Forpimda Kota Surabaya dan perusahaan yang memberikan CSR.
Puluhan ribu bibit mangrove ini ditanam di lahan seluas 16 hektar yang juga ditaburi 15 ribu benih ikan seperti ikan bandeng, nila dan udang vaname di Bozem Medokan Sawah Timur.
Menurut keterangan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, mangrove ini mempunyai banyak fungsi. Selain menekan banjir dan polusi udara, mangrove juga mampu meminimalisir dampak patahan aktif yang dapat menyebabkan terjadinya gempa atau bencana alam lainnya.
Mangrove ini juga sangat membantu karena tahan dan mampu mereduksi gelombang air laut. Termasuk untuk lindungi Surabaya dari bahaya tsunami.
"Jika kita tidak bentengi diri, kita akan terkena dampak global warming. Resikonya berat," ungkap Risma sebagaimana dikutip dari twitter @banggasurabaya.
Tidak hanya itu saja, ini juga upaya Pemkot Surabaya untuk menurunkan suhu di Surabaya. Selain itu, mangrove juga sebagai tempat tinggal ikan. Jika mangrove tidak ada, ikan bisa hilang.
Jenis mangrove yang ditanam antara lain Rhizophora Mucronata, Rhizophora Spilosa, alur, paku laut dan waru. Perlu diketahui, mangrove berjenis Rhizophora bisa tumbuh hingga kedalaman mencapai 100 meter, lho.
Langkah Surabaya mengadakan tanam masal ini, juga sebagai upaya mengurangi polusi yang ada di Surabaya. Risma juga menambahkan, tidak bisa hanya mengandalkan lokasi geografis Surabaya saja. Tetapi juga harus memproteksi sendiri wilayahnya.
Baca Juga: Sempat Tuai Pro Kontra, Ternyata Paskibraka Berhijab Tetap Kenakan Rok
"Kita lomba dengan pertumbuhan mobil. Bila mobil jumlahnya bertambah, saya akan terus tanam pohon untuk serap karbon," tegas Risma
Ia juga mengajak seluruh warga untuk menyelamatkan Indonesia.
"Mari kita selamatkan, siapa lagi kalau bukan kita untuk selamatkan tanah kita tercinta,” pungkas Risma.(*)