URtainment

Tahukah Kamu: Pebisnis Malaysia Ikut Mensponsori The Historic Live Aid 1985

Ardha Franstiya, Senin, 19 November 2018 22.07 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Tahukah Kamu: Pebisnis Malaysia Ikut Mensponsori The Historic Live Aid 1985
Image: Live Aid (Image: Getty Images)

Jakarta - Mungkin sebagian besar dari kita masih terlalu muda atau bahkan belum dilahirkan ketika konser Live Aid tahun 1985 sedang berlangsung. Konser tersebut diselenggarakan sekitar 33 tahun lalu, tepat pada 13 Juli 1985 untuk menggalang dana bagi penanggulangan kelaparan di Ethiopia.

Konser diadakan secara serentak di Stadion Wembley, London dengan dihadiri sekitar 72 ribu orang dan Stadion JFK di Philadelphia yang mengikutsertakan sekitar 90 ribu penonton.

Live Aid tercatat sebagai siaran langsung terbesar dalam sejarah pertelevisian, dengan sekitar 1,9 miliar pemirsa di 150 negara. Menampilkan sebanyak 75 nama band musik besar, termasuk Paul McCartney, Madonna, Elton John, U2, Bob Dylan, David Bowie, Sting , Phil Collins (yang bermain di London dan Philadelphia), dan tentu saja, Queen.

Melibatkan Queen dalam menampilkan Bohemian Rhapsody menambah kegilaan situasi konser, terutama di kalangan generasi muda pada saat itu. Menghabiskan waktu selama beberapa menit di Live Aid 1985, Queen dianggap mampu membuat sejarah rock terbesar.

Queen tampil di Stadion Wembley, London untuk Live Aid 1985 (Image: The Music Site)

Terlepas penampilan Queen di Live Aid, baru-baru ini konser tersebut dikabarkan telah melibatkan pebisnis dari Malaysia.Seperti dilansir dari Says Entertainment, seorang pengusaha Malaysia berperan besar dalam pembiayaan pembuatan konser terbesar di era 1980-an itu.

Ia adalah Ananda Krishnan, yang dikenal sebagai orang terkaya ketiga di Malaysia. Selain itu, ia merupakan pemegang saham utama Maxis Telecomunications dan Astro Malaysia Holdings.

Terungkapnya bagian sejarah Live Aid ini diketahui dari sebuah postingan seorang penulis Bernice Chauly di Facebook-nya dengan artikel Newsweek edisi 1985 yang melaporkan rincian kontribusi Krishnan untuk Live Aid 1985.

"Hanya menonton Bohemian Rhapsody dan terpesona oleh penampilan Rami Malek dari Freddie Mercury di Live Aid pada 1985 - otak dan uang dari Ananda Krishnan alias AK, btw - dan saya yakin bahwa banyak orang Malaysia (yang lebih muda) tidak tahu fakta ini . Tetapi skala, rendisi sinematik dan maksud dari Live Aid membuat saya merasa sangat bangga bahwa seorang Malaysia berada di belakang apa yang mungkin merupakan konser terbesar dan paling signifikan di zaman kita," tulis Bernice Chauly di postingan Facebook-nya.

Menurut artikel yang dipostingnya, Krishnan menyumbangkan sebagian besar uang dan tenaga yang dibutuhkan untuk membantu pergelaran Live Aid 1985.

" target="_blank">

Krishnan memiliki keinginan mengubah dunia menjadi desa global, dimulai dengan penyiaran olahraga dan hiburan di seluruh dunia. 

"Daripada memberikan uang kepada badan amal, saya ingin menginvestasikannya pada seseorang yang dapat mengumpulkan sejumlah uang," kata Krishnan.

Awalnya, Khrisnan mengetahui soal akan adanya penyelenggaran acara yang melibatkan band-band Inggris untuk mengumpulkan dana bantuan kelaparan di bawah kendali Band Trust. Setelah mengetahui, Khrisnan mulai menghubungi Bob Geldof.

Pendiri Live Aid, Bob Geldof (Image: Pinterest)

Seperti sudah ditakdirkan, peraturan amal Inggris tidak mengizinkan Band Aid Trust untuk menggunakan dana yang dibangkitkan untuk menutupi biaya. Alhasil, Khrisnan dengan sigap menawarkan untuk menutupi biaya-biaya itu.

Krishnan setuju menyumbangkan dana sebesar USD 750,000 dalam bentuk uang ringgit dan surat kredit senilai USD 1 juta untuk penyelenggaraan Live Aid 1985.

Menurut Newsweek, manfaat "superconcert" dilaporkan biaya USD 400.000 untuk didirikan di London, dan USD 3.7 juta di AS. Worldwide Sports and Entertainment, perusahaan yang didirikan bersama oleh Krishnan dan Michael Mitchell (yang mengawasi perencanaan Olimpiade 1984 di Los Angeles), juga dikontrak untuk mengorganisir dan melaksanakan Live Aid 1985.

Ananda Krishnan sekarang (Image: Thomas Hawk / Flickr) Setelah konser Live Aid berakhir, Krishnan dilaporkan terinspirasi dari konser Live Aid 1985 yang mencatatkan sejarah dalam teknologi siaran dan satelit, sehingga memacu ia untuk membangun perusahaan multimedia di awal 1990-an.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait