URtainment

Tampil di YouTube Awkarin, Fathur Eks Ketua BEM UGM Cerita Haters hingga Dirawat Psikiater

Griska Laras, Selasa, 24 Maret 2020 11.01 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Tampil di YouTube Awkarin, Fathur Eks Ketua BEM UGM Cerita Haters hingga Dirawat Psikiater
Image: istimewa

Jakarta -  Keinginan Awkarin bertemu dan ngobrol langsung dengan sang ‘idola’ akhirnya tercapai.

Belum lama ini ia mengunggah video talkshow podcast bersama eks Ketua BEM UGM, M Atiatul Muqtadir atau yang akrab disapa Fathur.

Dalam video POCARI: Podcast with Awkarin’ itu, Fathur bercerita macam-macam topik mulai dari perjalanan hidup, film dan musik favorit sampai pandangan terhadap isu-isu terkini.

Fathur mulai dikenal banyak orang setelah peristiwa demonstrasi RKUHP beberapa waktu lalu. Pidatonya soal RKUHP berhasil membuat banyak orang terkesan.

Sejak itulah banyak kaum milenial yang mengidolakan sosok Fathur. Kini ia pun punya lebih dari 1 juta pengikut di akun Instagramnya.

Tapi meski memiliki banyak followers, Fathur enggan disebut sebagai selebgram. Ia merasa terbebani dengan popularitas dan tanggung jawab sebagai seorang ‘publik figur’ yang kini ia miliki.

“Kalo orang-orang yang mau ngejar popularitas, gue tuh mikirnya gini kalo lo bisa bermanfaat ngasih dampak tanpa harus terkenal mending lu pilih jalan itu. Karena jadi publik figur yang dikenal banyak orang itu beratnya luar biasa,” jelasnya.

Cowok asal Palembang ini juga mengeluhkan soal privasinya. Pasalnya setelah peristiwa demo RKUHP, ada banyak nomor tak dikenal yang berusaha mencoba meneleponnya. Beberapa ada juga yang langsung menghubungi lewat video call.

“Jadi telepon gue sekarang ada dua gitu, yang satu nomor gue yang udah diketahui banyak orang, itu tuh kayak sepuluh menit ada yang video call, langsung video call loh, padahal gue ga tau itu nomor siapa,” ceritanya.

Biarpun menjadi idola banyak orang, Fathur juga mengaku memiliki haters. Ada sejumlah orang yang melontarkan komentar dan kritik pedas kepadanya.

Ia juga menegaku kesulitan menghadapinya pasalnya ia bukan orang yang bisa langsung bersikap bodo amat dengan pendapat orang lain. Hal itu bahkan membuatnya dirawat di rumah sakit karena mengalami gangguan tidur.

“Punya (haters), gue pernah dirawat di rumah sakit sama psikiater karena nggak bisa tidur selama beberapa bulan, karena sosial media dan gue akhirnya kepikiran terus,” katanya.

Tapi di sisi lain, ia menyadari kalau seorang influencer punya privilege yang besar untuk membuat seseorang melakukan kebaikan.

“Banyak aktivitas kebaikan yang nggak diketahui banyak orang. Para influencer ini harus punya cara untuk mengkonversikan followersnya yang berjuta-juta itu untuk dampak kebaikan. Dan menurut gue udah banyak banget influencer yang bergerak ke arah sana,”katanya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait