Angin Panas Pembuangan AC Bisa Dimanfaatkan, Lho!

Surabaya - Urbanreaders pernah terbayang nggak sih kalau angin panas dari pembuaangan AC bisa dijadikan energi listrik? Lima mahasiswa Program Studi Teknik Manufaktur, Fakultas Teknik, Universitas Surabaya (Ubaya) udah buktiin nih.
Mereka adalah Monica Deta Elysia Roosmadhy, Harda Grahita, Michelle Grace Firensen, Cindi Friskila Andreline dan Xaverio Anggara Nugroho.
Berangkat dari karya tugas akhir mereka, mampu tercipta Fluithers sebagai alat penghasil listrik. Wow.
Fluithers sendiri ternyata singkatan dari fluid and thermal energy resource system. Fluithers adalah sebuah alat penghasil listrik dari energi terbuang air conditioner (AC) yang diubah menjadi energi terbarukan.
Baca Juga: Kandungan Geothermal Tinggi, Malang Mampu Ciptakan Sumber Listrik Sendiri
Sehingga energi terbuang yang sering kita abaikan ini bisa digunakan oleh masyarakat.
Ketertarikannya terhadap energi membuat Monica memutuskan untuk membuat Fluithers.
Melihat sisi pembuangan AC yang tidak terpakai menghasilkan angin panas, muncul ide mengubah angin yang memiliki energi kinetik itu menjadi energi listrik.
Dibantu dengan empat teman lainnya dan seorang dosen pembimbing bernama Herman Susanto, S.T. M.Sc., perancangan konsep dan alat telah dimulai sejak Agustus 2019.
Tentu tantangan dan hambatan pasti muncul di tengah jalan. Monica mengaku bahwa proses pembuatan alat, khususnya mencari baling-baling yang seseuai kecepatan angin dalam menghasilkan listrik adalah tantangan terbesarnya.
Baca Juga:Pohon Sengon Jadi Penyebab Listrik Padam? Yuk, Cari Tahu Manfaatnya!
“Cari baling-baling itu susah karena jenisnya beragam. Kemudian saya mencari jenis baling-baling yang bisa memutar cepat sesuai kecepatan angin 7,59 m/s. Akhirnya saya menggunakan baling-baling horizontal," katanya.
Angin buangan AC yang memiliki keunikan menjadi tantangan lain bagi tim ini.
"Kesulitan yang lain ketika mengetahui bahwa angin outdoor AC itu tidak bulat dan hanya berada dipinggir. Jadi saya harus berpikir bagaimana cara menangkap energinya sehingga nanti bisa menjadi listrik,” imbuh Monica.
Memang benar kata orang bahwa yang namanya proses nggak akan mengkhianati hasil, guys.
Buktinya, berkat karya inovatifnya ini, mereka berhasil mendapatkan penghargaan Silver Award kategori Higher Institution Students (Science, Engineering & Technology) dalam ajang ‘International Invention & Innovative Competition (InIIC) Series 2/2019, pada 2 November 2019 lalu di Palace of The Golden Horses, Malaysia.
Baca Juga: Alat Deteksi Diabetes Pertama di Indonesia Selesai Dilaunching
Sepulang dari Malaysia, mereka mengaku akan segera menyempurnakan dan mengembangkan Fluithers agar menjadi alat penghasil listrik yang baik dan bisa digunakan oleh masyarakat luas.
“Senang dan bangga ide saya bisa diapresiasi di tingkat Internasional. Ini artinya Fluithers memiliki nilai jual dan bermanfaat bagi masyarakat," kata mahasiswa 21 tahun ini.
Ia berharap, nantinya Fluithers bisa diperjual belikan dan menjadi alat wajib bagi orang-orang yang memiliki AC. Sehingga masyarakat bisa lebih hemat biaya listrik dan energi rumah tangga.