URtech

Elon Musk Batasi Jumlah Akses Cuitan Pengguna Twitter Gratisan

Anna Safira, Rabu, 5 Juli 2023 09.29 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Elon Musk Batasi Jumlah Akses Cuitan Pengguna Twitter Gratisan
Image: Instagram/elonmusk

Jakarta - Elon Musk kembali mengeluarkan kebijakan kontroversial. Kali ini dia merilis aturan yang mambatasi akses cuitan bagi pengguna Twitter gratisan.

Lewat akun Twitter miliknya, Musk mengatakan akun terverifikasi pada awalnya dibatasi untuk membaca 6.000 posting sehari. 

Untuk akun yang tidak diverifikasi akan dibatasi hingga 600 posting sehari. Sedangkan akun baru yang belum diverifikasi dibatasi hingga 300.

Batasan membaca sementara kemudian ditingkatkan menjadi 10.000 posting per hari untuk pengguna terverifikasi, 1.000 posting per hari untuk tidak terverifikasi, dan 500 posting per hari untuk pengguna baru yang tidak terverifikasi.

Belum habis kekesalan netizen gegara pembatasan jumlah tweet harian, Elon Musk kembali berulah. Kini TweetDeck hanya bisa dipakai oleh pengguna Twitter Blue alias berbayar.

Lewat twit akun @TwitterSupport, media sosial berikon burung biru itu  mengumumkan versi terbaru TweetDeck 2.0 yang membawa banyak fitur baru. Beberapa di antaranya sepeti Tweet Composer, dukungan Twitter Spaces, Advanced Search, Column Creator, Video Docking, dan masih banyak lagi. 

Sayangnya versi teranyar yang dirilis secara global ini tidak bisa dicicipi pengguna gratisan nantinya. Dengan kata lain, layanan layanan desktop streamreader ini hanya akan tersedia untuk pengguna yang berlangganan Twitter Blue dan memiliki centang verifikasi di akunnya.

Kebijakan tersebut akan berlaku dalam 30 hari ke depan. Saat ini pengguna masih bisa mengakses Tweetdeck secara gratis, namun setelah 30 hari dari sekarang pengguna harus berlangganan Twitter Blue jika ingin terus menggunakan Tweetdeck.

Untuk berlangganan Twitter Blue, pengguna bisa memilih biaya bulanan atau langganan tahunan. Di Indonesia, Twitter Blue versi web dipatok dengan harga Rp 120.000 per bulan, atau Rp 1,25 juta per tahun. Sedangkan pengguna Android dan iOS dikenakan harga Rp 165.000 per bulan.

Dengan menempatkan Tweetdeck di balik paywall, Twitter sepertinya berharap dapat mendongkrak pendapatan perusahaan yang kesulitan mempertahankan pengiklan di bawah kepemimpinan Elon Musk.

Diberitakan sebelumnya Elon Musk  mambatasi akses cuitan bagi pengguna Twitter gratisan.  Lewat akun Twitter miliknya, dia mengatakan akun yang tidak diverifikasi akan dibatasi hingga 600 posting sehari. Sedangkan akun baru yang belum diverifikasi dibatasi hingga 300.

Sementara akun terverifikasi akan dibatasi  6.000 posting sehari.  Namun nantinya jumlah tersebut akan ditingkatkan menjadi 10.000 postingan per hari.

Bos Tesla dan SpaceX ini mengatakan batas membaca dan mengunggah di Twitter itu diberlakukan sementara untuk mengatasi 'tingkat ekstrem' dari penarikan data dan manipulasi sistem.

Seperti diketahui Musk menyatakan ketidaksenangannya dengan perusahaan kecerdasan buatan  seperti OpenAI dan ChatGPT, karena menggunakan data Twitter untuk melatih model bahasa besar mereka.

Musk mengatakan ratusan organisasi atau lebih selama ini telah mengorek data Twitter "dengan sangat agresif". 

Dengan kebijakan sementara ini nantinya pengguna yang mencoba melihat konten di platform Twitter akan diminta untuk mendaftar akun atau masuk ke akun serta memverifikasi untuk melihat sebuah tweet lebih banyak.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait