Gantikan Elon Musk sebagai CEO, Linda Yaccarino Janjikan Ini untuk Twitter

Jakarta - Elon Musk bukan lagi sebagai CEO Twitter. Jabatannya itu sudah ia letakkan dan digantikan oleh seorang wanita bernama Linda Yaccarino. 

Dalam pernyataannya, Yaccarino mengaku sudah lama terinspirasi oleh visi Elon Musk terhadap Twitter. Ia pun berjanji untuk mewujudkan visi Elon Musk dan mengembangkan bisnis Twitter. 

"Saya sudah lama terinspirasi oleh visi (Musk) untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah. Saya senang membantu membawa visi ini ke Twitter dan mentransformasikan bisnis ini bersama-sama," kata Yaccarino dalam cuitannya, dikutip Senin (15/5/2023).

Ini pertama kalinya Yaccarino berbicara di depan umum sejak pengumuman penunjukan dirinya sebagai CEO Twitter yang baru. 

Musk yang telah menjabat sebagai CEO sejak pembelian Twitter senilai US$ 44 miliar Oktober lalu, mengumumkan pengangkatan tersebut pada hari Jumat pekan lalu.

Yaccarino sendiri sebelumnya menjabat sebagai kepala periklanan untuk NBCUniversal. Ia sudah menghabiskan beberapa tahun untuk memodernisasi bisnis iklan di perusahaan tersebut. 

Sementara di Twitter, Yaccarino mengaku sangat berkomitmen untuk memajukan platform burung biru tersebut. Menurutnya, umpan balik dari pengguna sangat penting untuk membangun Twitter 2.0.

Yaccarino akan mengambil alih platform media sosial yang telah mencoba membalikkan penurunan pendapatan iklan dan dilanda tantangan, serta beban utang yang berat.

Sejak Musk mengakuisisi Twitter, banyak pengiklan yang telah meninggalkan platform tersebut lantaran khawatir iklan mereka dapat muncul di samping konten yang tidak pantas. 

Musk sendiri pada awal tahun ini mengakui bahwa Twitter telah mengalami penurunan besar dalam pendapatan iklan.

Karenanya penunjukan Yaccarino diharapkan dapat membantu membangun superapps yang dapat menawarkan berbagai layanan mulai dari pembayaran peer-to-peer hingga periklanan.

Selain itu, penunjukan Yaccarino juga bisa membantu Musk mencurahkan lebih banyak waktu untuk Tesla. Pasalnya investor khawatir akan masa depan Tesla sejak Musk lebih fokus pada Twitter, dan ini makin diperparah dengan penurunan saham Tesla.

"Ini adalah langkah positif bagi pemegang saham Tesla karena dia kemungkinan akan menghabiskan lebih banyak waktu di Tesla," kata Gene Munster, Managing Partner di Deepwater Asset Management.