URtech

Interceptor 001, Alat Penyaring Sampah di Sungai Pertama di Indonesia

Anisa Kurniasih, Kamis, 14 November 2019 15.10 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Interceptor 001, Alat Penyaring Sampah di Sungai Pertama di Indonesia
Image: Interceptor 001 menjadi alat penyaring sampah di sungai pertama di Indonesia. (Anisa/Urbanasia)

Jakarta – Interceptor 001 menjadi salah satu solusi pencegahan sampah di sungai untuk tidak masuk ke laut pertama yang ada di dunia.

Alat tersebut untuk saat ini berada di Interceptor 001 saat ini berada di drainase Cengkareng (Cengkareng Drain), Pantai Indah Kapuk, Jakarta.

Interceptor 001 merupakan hasil kerjasama antara Danone-AQUA (AQUA) dengan The Ocean Cleanup.

Alat ini sangat ramah lingkungan loh guys, karena 100 persen bertenaga surya dengan baterai lithium-ion. Sehingga dapat beroperasi siang dan malam tanpa suara bising ataupun mengeluarkan asap.

Baca Juga: Warga Bandung Bisa Nikmati Layanan Angkut Sampah Gratis lho, Ini Caranya!

Sistem kerjanya adalah untuk mengambil sampah plastik dari sungai, yang kemudian akan disortir dan mencegah agar sampah tersebut tidak masuk ke laut.

Hingga saat ini, sudah ada empat Interceptor™ di dunia loh, diantaranya telah beroperasi di Jakarta (Indonesia) dan Klang (Malaysia).

Sistem ketiga akan segera ditempatkan di Can Tho yang terletak di Mekong Delta (Vietnam), dan sistem keempat akan ditempatkan di Santo Domingo (Republik Dominika).

“Agar sampah benar-benar hilang dari laut, kita harus membersihkan sampah plastik yang sudah ada di laut dan disaat bersamaan, ‘menutup keran’ sampah plastik, yaitu sungai, agar tidak ada lagi aliran sampah plastik masuk ke laut," ujar Boyan Slat, Founder and CEO of The Ocean Cleanup dalam keterangan resminya.

Baca Juga: Trasify: Tempat Sampah Berteknologi Canggih, Bisa Memilah Sampah Secara Otomatis

The Ocean Cleanup memulai penelitian dan proyek mereka untuk sungai sejak 2015.

Interceptor 001 sendiri merupakan bagian dari kerjasama penelitian antara Danone dan The Ocean Cleanup yang dimulai Januari 2018.

Di Indonesia, kerjasama tersebut dimulai sejak 2018 antara Pemerintah Indonesia dan Belanda, dan dikembangkan lebih lanjut di Mei 2019.

Dengan penambahan program penelitian yang dikoordinir oleh AQUA untuk menemukan metode pengumpulan dan pengolahan sampah plastik dari sungai terbaik agar sampah tersebut tidak mengotori laut.(*)

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait