Juarai Kompetisi Samsung, Apa Sih Kelebihan Helm Tunanetra MYWAY?

Jakarta - Kepekaan sosial dibutuhkan untuk membuat inovasi dan menciptakan teknologi baru yang bisa bermanfaat di masyarakat. Seperti apa yang Rizka Maulidyah Rachmad, Nevi Amiza Febbiyanti, Alya Zahra Nabilla, dan Eka Nur Ayu Wulandari lakukan saat membuat MYWAY.
Keempat anak itu merupakan siswi asal SMKN 1 Geger Madiun yang sukses memenangi kompetisi Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 3 2021/2022. Mereka membuat inovasi berupa helm canggih yang bisa membantu mobilitas para tunanetra.
Helm yang diberi nama MYWAY ini dapat membantu para tunanetra beraktivitas, terutama berjalan, tanpa takut menabrak, terjatuh, dan kecelakaan lainnya yang biasa dialami kaum tunanetra.
"Tunanetra kan kesulitan dalam melakukan aktivitasnya, terutama dalam hal berjalan, dan beberapa tunanetra masih menggunakan tongkat, itu tidak 100 persen membantu menyelesaikan aktivitasnya sehari-hari. Jadi kami terpikir membuat MYWAY untuk membantu tunanetra yang ada disekitar kami," ucap Rizka kepada Urbanasia.
Berbekal rasa empati, kesempatan dari Samsung, dan semangat belajar yang tinggi, Rizka, Nevi, Alya, dan Eka berhasil menciptakan helm MYWAY meski sebetulnya mereka belum memiliki banyak pengetahuan di bidang programming.
Kata Nevi, selaku programmer di proyek MYWAY, sebelumnya ia tidak tahu banyak hal tentang dunia pemrograman. Tapi ilmu-ilmu yang diberikan Samsung lewat SIC Batch 3 20221/2022, yang turut bekerja sama dengan Skilvul, sukses membuatnya memahami soal bahasa pemrograman seperti phyton hingga design thinking.
"Sebelumnya itu kami nggak tahu apa-apa, jadi sekarang bisa tahu, terus ada juga soal desain-desain alat-alat ini," ujar Nevi.
Ia senang mengikuti program Samsung, karena lewat SIC Batch 3 2021/2022, Nevi dan ketiga temannya mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu baru.