URtainment

Teh Fermentasi Kombucha, Manfaat dan Risikonya

Nunung Nasikhah (Urbanasia Malang), Kamis, 20 Juni 2019 07.55 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Teh Fermentasi Kombucha, Manfaat dan Risikonya
Image: Teh Kombucha (Image: shutterstock)

Urbanasia - Selain kopi, teh juga jadi minuman primadona bagi kebanyakan orang. Selama ini, teh yang biasa kita konsumsi berasal dari daun teh yang dikeringkan dan dijual bebas dipasaran.

Namun pernahkah kamu mendengar soal teh fermentasi? Hmm, sepertinya cukup asing di telinga masyarakat Indonesia ya.

Namanya Teh Kombucha. Resepnya cukup sederhana yakni teh, gula, air, dan SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast) atau kultur simbiosis bakteri dan ragi.

SCOBY ini mengubah gula dalam teh menjadi alkohol, yang pada gilirannya berubah menjadi asam aseta. Perubahan ini menghasilkan rasa tajam yang sangat unik menjadi kombucha asli tanpa rasa.

Proses ini membuat teh yang difermentasi memiliki sejumlah nutrisi, probiotik dan enzim yang bekerja luar biasa bagi tubuh penikmatnya.

Seorang konsultan kesehatan, Jia Singh mengatakan kombucha dapat membantu melindungi hati, mengurangi peradangan dan meningkatkan kekebalan tubuh.

“Minuman ini kaya sumber probiotik dan disebut-sebut bagus untuk usus. Sekarang ini, sebagian besar praktisi medis mengatakan tubuh yang sehat dimulai dengan usus yang sehat,” ungkap Singh seperti dilansir Hindustan Times.

Singh mengaku telah minum kombucha secara teratur selama empat-lima tahun terakhir. Kendati sangat baik untuk kesehatan, Singh mengatakan agar tetap berhati-hati dalam mengonsumsinya.

“Penderita diabetes harus memperhatikan konsumsi terhadap teh ini untuk menghindari tambahan gula dalam makanan mereka,” imbuhnya.

Selain itu, meski kandungan kafein pada kombucha mungkin lebih rendah daripada kopi atau teh biasanya, namun kombucha mengandung alkohol meski dalam jumlah sedikit.

“Jadi wanita hamil dan yang menyusui harus menghindarinya,” tegasnya.

Selain itu, laporan lain menyebutkan, Teh Kombucha ternyata menimbulkan berbagai dampak kurang baik untuk tubuh seperti sakit perut. Hal itu disebahkan karena adanya bakteri di dalam teh.

Bakteri itu disebut berbahaya untuk orang dengan kekebalan tubuh rendah. Pernah juga muncul laporan di Iran terdapat 20 orang terkena penyakit antrax setelah mengonsumsi teh ini.

Pada 1995, Center for Disease Control menyebut Teh Kombucha menjadi penyebab asidosis metabolik yang terjadi pada kelompok wanita.

Kondisi ini merupakan keadaan saat darah terlalu banyak mengandung asam karena mengonsumsi makanan yang banyak mengandung asam seperti Teh Kombucha.

Nama kombucha muncul sebagai apresiasi penemunya yakni dr Kombu, seorang warga Korea yang pertama kali membawa teh ini ke Kaisar Jepang Inyoko pada 414 Masehi.

Kombucha telah dikonsumsi di Jepang, Eropa Timur dan Rusia selama beberapa abad dan diperkenalkan ke Barat oleh seorang dokter Jerman, Rudolf Sklenar , beberapa saat setelah Perang Dunia II.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait