URtech

Telkomsel Pasang BTS 4G di Daerah Terpencil

Afid Ahman, Kamis, 30 Juli 2020 12.20 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
 Telkomsel Pasang BTS 4G di Daerah Terpencil
Image: Telkomsel

Jakarta - Telkomsel memastikan sebanyak 1.083 unit BTS Universal Service Obligation (USO) yang selama ini telah dikembangkan melalui kolaborasi bersama Badan Aksesibilitas dan Informasi (BAKTI) Kominfo, akan terkoneksi seluruhnya oleh jaringan broadband 4G LTE pada periode kuartal tiga 2020.

Langkah strategis ini ditegaskan Telkomsel pada saat kunjungan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) saat peninjauan pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di wilayah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal), yang sebelumnya tidak terjangkau penyelenggara layanan telekomunikasi, di wilayah Kabupaten Pulau Morotai, (29/7).

“Telkomsel bertekad untuk selalu hadir dalam setiap fase kehidupan masyarakat, dengan menggelar akses jaringan broadband yang merata dan setara mulai dari perkotaan hingga wilayah pelosok Tanah Air, tanpa terkecuali di wilayah 3T. Kami akan terus menjaga komitmen tersebut, termasuk untuk mendukung percepatan adopsi layanan berbasis digital harus dijalani masyarakat sebagai upaya dalam beradaptasi dengan kebiasaan baru di tengah tantangan beraktivitas pada masa pandemi COVID-19 saat ini,” papar Direktur Network Telkomsel Hendri Mulya Syam.

Saat ini Telkomsel telah menggelar 1083 unit BTS USO, yang mana sebanyak 993 unit di antaranya telah berteknologi 4G LTE dan tersebar secara merata untuk melayani kebutuhan akses jaringan broadband dari populasi masyarakat di wilayah 3T dari Sabang hingga Merauke.

Sedangkan untuk 93 unit BTS USO lain yang sebelumnya terkoneksi 2G, secara bertahap telah dilakukan proses pengembangan teknologi dan seluruhnya segera terkoneksi jaringan broadband 4G LTE pada periode kuartal tiga tahun ini.

1596082104-4G-LTE-di-seluruh-BTS-USO-2.jpgSumber: Sebanysak 1.083 unit BTS Telkomsel di daerah  terdepan, terluar dan tertinggal kini terkoneksi 4G/Telkomsel.

Untuk wilayah Kabupaten  Pulau Morotai yang ditinjau langsung oleh Kominfo, Telkomsel sendiri telah mengoperasikan 3 unit BTS Merah Putih dan 29 unit BTS USO yang semuanya telah terkoneksi jaringan broadband 4G LTE. Secara total, di Provinsi Maluku Utara sendiri, Telkomsel telah menggelar 75 unit BTS USO berteknologi 4G LTE.

Pengembangan keseluruhan infrastruktur BTS USO berteknologi broadband terdepan ini juga melengkapi lebih dari 20.000 BTS Telkomsel lainnya yang difokuskan untuk beroperasi melayani kebutuhan akses telekomunikasi masyarakat di wilayah 3T hingga perbatasan negara.

Hendri mengatakan dengan ketersediaan jaringan broadband  di wilayah 3T, termasuk wilayah perbatasan negara serta pulau terluar seperti Kabupaten Pulau Morotai, Telkomsel juga berharap akan memperkuat kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai negara kepulauan.

Kehadiran teknologi 4G di BTS USO yang tersebar di seluruh penjuru Tanah Air  mempertegas komitmen Telkomsel untuk mendukung perwujudan program Indonesia Merdeka Sinyal.

Selain dapat mendorong penguatan ekosistem digital sebagai pendorong perekonomian masyarakat, ketersediaan jaringan broadband diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan pengalaman masyarakat di wilayah 3T dalam menikmati akses layanan internet dan digital berkualitas yang setara seperti di kota besar.

Hingga kuartal satu 2020, secara keseluruhan Telkomsel telah menggelar lebih dari 219.000 unit BTS di seluruh Indonesia, yang meningkat sebelas persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

 

Telkomsel juga telah mengoperasikan lebih dari 169.000 unit BTS broadband berbasis 3G dan 4G, yang juga tumbuh sekira empat belas persen dibanding periode yang sama.

Telkomsel menargetkan penambahan lebih dari 25.000 BTS 4G LTE baru hingga akhir tahun, yang sebagian besar cakupannya diprioritaskan menjangkau wilayah residensial dan padat populasi. Hal tersebut sebagai bentuk nyata kami mendukung adaptasi kebiasaan baru masyarakat.

"Baik di perkotaan maupun di wilayah 3T, yang kini semakin mengadopsi pemanfaatan layanan digital sebagai penunjang aktivitas keseharian seperti bekerja, belajar dan beribadah dari rumah,” pungkas Hendri.

 

--

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait