URguide

Terinspirasi BJ Habibie, Tim Mahasiswa Ini Dapat Penghargaan dari Erdogan

Nunung Nasikhah, Senin, 14 Oktober 2019 13.15 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Terinspirasi BJ Habibie, Tim Mahasiswa Ini Dapat Penghargaan dari Erdogan
Image: its.ac.id

Surabaya - Bacharudin Jusuf (BJ) Habibie adalah sosok yang menginspirasi tim Bayucaraka dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk bergelut dalam pengembangan teknologi robot terbang.

Bahkan dari situlah, tim ini berhasil menjuarai 2019 Tübitak International Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Competition kategori Fixed Wing di Istanbul, Turki.

Tim yang bergelut dalam bidang robot terbang ini berhasil mendapatkan penghargaan langsung dari Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan dalam kompetisi yang digelar September lalu itu.

Pencapaian tersebut bukanlah hal yang biasa. Pasalnya, untuk memperoleh gelar tersebut, mereka harus berlomba dengan 108 finalis yang berasal dari 30 negara yang berbeda.

Baca juga: Ngobrol Bareng Gojek Bandung: Belajar dari Dua Driver Inspiratif

Ahmad Iqbal Pratama, salah satu anggota mengaku bahwa timnya memiliki motivasi tersendiri dalam membuat dan mengembangkan robot mereka.

Selain untuk mengharumkan nama almamater hingga lingkup internasional, Iqbal menyebutkan jika ingin meneruskan perjuangan BJ Habibie sebagai tokoh yang memiliki pengaruh besar dalam dunia industri pesawat terbang dunia.

“Semangat dari beliau (BJ Habibie, red) untuk terus berkarya dalam dunia teknologi membuat kami ingin mengikuti jejaknya,” ujar Iqbal.

Bagi tim Bayucaraka, tokoh yang terkenal dengan sebutan ‘Mr Crack’ ini merupakan panutan dan teladan bagi mereka untuk terus berkarya, menggembleng diri, dan senantiasa menciptakan inovasi dalam dunia robot terbang.

Oleh karena itu, wafatnya presiden ketiga Indonesia tersebut pada 11 September lalu menjadi duka yang mendalam bagi Tim Bayucaraka. Selain kehilangan salah satu putra terbaik bangsa, mereka pun kehilangan sosok yang selama ini menjadi panutan mereka dalam berkarya.

Baca juga: Bocah 4 Tahun Ini Rela Tempuh 4.828 Kilometer Demi Selamatkan Nyawanya

Meski demikian, hal tersebut tak lantas menghentikan langkah mereka untuk terus berkarya. Iqbal mengatakan jika Ia dan tim bertekad untuk meneruskan perjuangan BJ Habibie sebagai generasi penerus bangsa.

“Setelah beliau (BJ Habibie, red) wafat, lantas siapa yang akan meneruskan perjuangan beliau, jika bukan generasi muda seperti kita,” ujar mahasiswa Departemen Teknik Komputer ITS tersebut.

Bergelut dalam bidang robot terbang bukanlah hal yang bisa dilakukan oleh semua orang. Apalagi, Tim Bayucaraka ITS hampir tidak pernah absen untuk menyabet prestasi setiap ajang lomba yang mereka ikuti. Salah satunya yaitu 2019 Tubitak UAV Competition.

Iqbal juga mengungkapkan, meneruskan perjuangan para tokoh bangsa tidak cukup jika hanya berusaha mengembangkan melalui penelitian saja. Menurutnya, penelitian-penelitian tersebut harus diimplementasikan. Salah satunya melalui perlombaan-perlombaan untuk akhirnya menjadi generasi yang penuh prestasi.

Baca juga: Bikin Startup Tapi Bingung Cari Dana? Coba Lakukan Tips Para Pakar Ini!

Iqbal mengaku bahwa pesawat mereka memiliki desain yang sangat sederhana karena dirancang berdasarkan perhitungan dan bahan-bahan yang sangat ekonomis.

“Saat tim-tim lainnya memiliki desain pesawat yang super elegan, pesawat milik kami hanya didesain menggunakan triplek, kayu balsa, dan styrofoam saja,” ungkap Iqbal.

Meski demikian, pesawat milik Tim Bayucaraka ITS tersebut mampu terbang dengan sangat stabil. Pesawat ini pun hanya memiliki bobot 1,4 kilogram saja dan bisa dibongkar pasang. Hal tersebut yang menjadi keunggulan pesawat mereka.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait