URstyle

Thailand Buka Wisata Phuket, Pelancong Tak Perlu Karantina

Shelly Lisdya, Kamis, 1 Juli 2021 17.31 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Thailand Buka Wisata Phuket, Pelancong Tak Perlu Karantina
Image: Pulau Phuket Thailand. (Instagram @thephuketlife)

Jakarta - Kawasan wisata pulau Phuket, Thailand kembali dibuka untuk pariwisata internasional mulai hari ini, Kamis (1/7/2021). Keputusan ini telah disetujui oleh Kabinet Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha.

Keberhasilan membuka kembali Phuket adalah kunci pemulihan ekonomi Thailand, karena pariwisata dan bisnis terkait menyumbang seperlima dari produk domestik bruto negara itu pada masa sebelum pandemi.

Melansir dari laman Nikkei Asia, sebelum membuka wisata ini, pemerintah setempat telah melakukan eksperimen yang dinamakan Phuket Sandbox dan membuat aturan untuk memasuki pulau Andaman.

Nah, wisatawan yang akan berkunjung ke Phuket tidak diharuskan karantina, tetapi mereka wajib divaksinasi dari negara asal. Namun, mereka wajib tes PCR dan dinyatakan negatif COVID-19 pada saat kedatangan. Apabila mereka pergi ke tujuan lain di Thailand, mereka harus menghabiskan setidaknya 14 malam di Phuket sebelum berangkat. 
 
Pelaku wisata yang datang harus divaksinasi dua kali setidaknya 14 hari sebelum keberangkatan mereka dengan vaksin yang terdaftar di Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand atau disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sertifikat vaksin harus ditunjukkan sebagai bukti. 

Selain itu, hasil tes PCR negatif yang dikeluarkan tidak lebih dari 72 jam sebelum keberangkatan juga harus ditunjukkan. Wisatawan juga diwajibkan membeli asuransi untuk biaya COVID-19, dengan pertanggungan minimum 100 ribu dolar. 

Wisatawan yang datang juga akan diminta untuk mengunduh aplikasi yang melacak lokasi mereka. Data akan digunakan untuk memberi tahu mereka jika mereka telah melakukan kontak dekat dengan kasus virus apa pun.

Wisatawan harus tiba dengan penerbangan langsung dari negara berisiko rendah hingga menengah yang dikategorikan oleh Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand, dengan kasus yang dikonfirmasi setiap hari dan Indeks COVID-19 Global yang diterbitkan oleh perusahaan konsultan Malaysia Pemandu Associates, dan harus telah menghabiskan setidaknya 21 hari di negara itu sebelum keberangkatan. 

Daftar terbaru yang dirilis pada 16 Juni 2021 menunjukkan bahwa daerah berisiko rendah termasuk Taiwan, Australia, Selandia Baru, Singapura, Qatar, Israel dan Norwegia. 

Sementara China, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Kuwait, Turki, Jerman, Spanyol, Swiss, Inggris, Irlandia, Denmark, Finlandia, dan AS termasuk dalam kategori risiko sedang. 

Sedangkan negara Jepang, Indonesia, Filipina, Malaysia, India, Oman, Belanda, Prancis, dan Brasil dianggap sangat berisiko. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait