Timbulkan Sejumlah Kerusakan, BMKG Bocorkan Pemicu Gempa di Sukabumi

Sukabumi - Pada Selasa 10 Maret 2020, gempa tektonik mengguncang wilayah Sukabumi dengan kekuatan M=5,1.
Gempa yang terjadi pada pukul 17.18.04 tersebut dipicu oleh adanya aktivitas sesar aktif, dimana dari hasil analisis menunjukkan adanya aktivitas slip atau pergeseran blok batuan kulit bumi secara tiba-tiba.
Dari bentuk gelombang gempanya, tampak jelas adanya gelombang geser yang cukup nyata dan kuat. Dimana selisih waktu tiba catatan gelombang pressure dan shear hanya 6 detik.
Dari hasil analisi tersebut diketahui gempa bumi yang terjadi adalah gempa bumi jenis gempa lokal atau lebih biasa dikenal dengan gempa kerak dangkal.
Titik episenter yang terletak di koordinat 6,81 LS dan 106,66 BT tepatnya di darat berlokasi di wilayah Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi tersebut dicatat oleh stasiun seismik Palabuhan Ratu dengan kode PJSM yang baru saja dibangun BMKG pada tahun 2019 yang lalu.
Lewat rilis yang dikeluarkan Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono, ST.,Dipl. Seis., M.Sc., sesaat setelah terjadinya gempa di Jawa Barat menunjukkan bahwa zona gempa dan sekitarnya berada pada warna kuning yang artinya dampak gempa mencapai skala intensitas VI MMI.
"Estimasi terjadinya kerusakan akibat gempa oleh BMKG ini sangat akurat yang ditunjukkan dengan bukti terjadinya kerusakan di lapangan." tulis Rahmat pada 11 Maret 2020 di Jakarta.
Lewat data yang diperoleh dari BPBD Provinsi Jawa Barat, kerusakan yang ditimbulkan gempa berada di beberapa wilayah kecamatan di Sukabumi.
Yakni di Kecamatan Kalapanunggal terdapat 17 rumah rusak berat 15 rumah rusak sedang 17 rumah rusak ringan, di Kecamatan Parakansalak ada 2 rumah rusak sedang, Kecamatan Cidahu ditemukan 1 rumah rusak, dan Kecamatan Kabandungan ada beberapa rumah rusak ringan.
Selain menimbulkan kerusakan di Sukabumi, guncangan gempa juga dirasakan di beberapa wilayah lainnya, seperti Cikidang, Ciambar, Cidahu dalam skala intensitas IV - V MMI dimana guncangan dirasakan oleh hampir semua penduduk menyebabkan warga berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Guncangan gempa juga dirasakan di Panggarangan, Bayah, Sukabumi dalam skala intenaitas III MMI dimana guncangan dirasakan seperti ada truk berlalu.
Terkait adanya kerusakan yang diakibatkan gempa, pihak BMKG pun memberangkatkan tim survei ke zona gempa di Sukabumi pada Rabu, 11 Maret 2020.
Survei lapangan yang akan dilakukan BMKG mencakup survei makroseismik guna memetakan sebaran dampak kerusakan bangunan (berat, sedang, ringan).
Data ini penting untuk validasi peta shakemap yang dipublikasikan BMKG. Selain itu BMKG juga akan memasang beberapa portable digital seismogrSel oleh tim survei BMKG adalah melakukan
Selain itu, sosialisasi akan diberikan oleh tim BMKG kepada masyarakat dengan memberikan penjelasan seputar mitigasi gempabumi, cara selamat saat terjadi gempa, serta menenangkan masyarakat.