URstyle

Tortor, Tarian Tradisional yang Masih Bertahan Hingga Kini

Anita F. Nasution, Jumat, 13 Desember 2019 13.30 | Waktu baca 1 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Tortor, Tarian Tradisional yang Masih Bertahan Hingga Kini
Image: Tortor. (humassumut)

Sumatera Utara - Urbanreaders, setiap daerah di Indonesia pasti memiliki tarian-tarian tradisionalnya masing-masing.

Seperti di suku Batak tarian yang menjadi tari tradisional dikenal dengan nama Tortor.

Nah, walau kini tarian ini kini lebih banyak difungsikan sebagai hiburan di festival atau kegiatan di pesta-pesta pernikahan, ternyata fungsi tarian ini telah banyak berubah dari masa dulu loh urbanreaders.

Tor-tor yang berasal dari bahasa batak yang artinya tarian ini dulunya dipercaya masyarakat sebagai tarian untuk upacara-upacara ritual batak, guys.

Baca juga: Tradisi Lama Solu Bolon Jadi Sport Tourism di Danau Toba

Sambil diiringi dengan iringan musik gondang, tarian Tortor biasa digunakan untuk upacara kematian, penyembuhan, pesta anak muda, bahkan upacara ketika panen.

Nah, Tortor ini juga dulunya tidak lepas kaitannya dengan ritual pemanggil roh-roh yang dipanggil masjk ke dalam patung-patung batu yang dijadikan simbol para leluhur.

Konon ceritanya patung-patung tersebut akan bergerak seperti menari.

Perubahan budaya yang kian maju dan berubah membuat ritual-ritual Tortor juga ikut berubah urbanreaders.

Namun, tarian Tortor tetap menjadi kegiatan budaya yang sampai sekarang tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat Batak.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait