Beautydoozy

Treatment Injeksi DNA Salmon: Downtime Cepat, Hasil Memuaskan

Ika Virginaputri, Senin, 28 Februari 2022 23.26 | Waktu baca 5 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Treatment Injeksi DNA Salmon: Downtime Cepat, Hasil Memuaskan
Image: ilustrasi treatment salmon DNA (Foto: Shutterstock)

Merawat diri dan menjaga penampilan sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Salah satu caranya adalah dengan rajin pakai skincare dan rutin melakukan treatment. Contohnya kayak Kania dan Nina berikut ini. Karena rajin skincare-an dan datang ke klinik kecantikan untuk perawatan, mereka juga nggak ketinggalan mencoba treatment DNA salmon. Gimana kesan mereka terhadap treatment ini? Yuk, simak cerita mereka!

Downtime Cukup Cepat

Kewajiban memakai masker selama pandemi ternyata menimbulkan masalah jerawat yang cukup mengganggu. Seperti yang dialami Kania Dachlan. Perempuan 29 tahun ini berminat mencoba perawatan DNA salmon pada akhir tahun 2020 untuk mengatasi masalah maskne yang dialaminya.

Beruntung, Kania yang juga seorang model dan influencer dengan followers yang cukup banyak di Instagram, mendapatkan tawaran dari salah satu klinik kecantikan di Jakarta Selatan untuk mencoba perawatan gratis. Kania pun langsung mantap memilih DNA salmon untuk mengatasi masalah jerawat. Selain karena memang lagi hits, downtime atau masa pemulihan DNA salmon lebih singkat daripada treatment laser yang biasa dijalani Kania.

"Biasanya aku kan (perawatan) laser. Terus nyari-nyari lagi treatment yang nggak pakai laser, yang nggak ada downtime-nya lama," Kania bercerita kepada Urbanasia. "Terus katanya DNA salmon tuh lagi nge-hits banget. Yaa, akhirnya aku cobain itu. Direkomendasiin juga sama dokternya waktu itu," sambung Kania.

1646065334-Kania.jpgSumber: Walau hanya baru sekali mencoba treatment DNA salmon, Kania sudah merasakan hasilnya di wajah (Foto: Dok pribadi)

Walau pemilihan treatment-nya didasari masalah jerawat, namun Kania buru-buru menambahkan bahwa DNA salmon hanya bisa dilakukan jika jerawat di wajah masih tergolong ringan. Jika sudah masuk kategori banyak apalagi sampai inflamasi atau infeksi, sangat dianjurkan untuk menyembuhkan dulu jerawatnya. Alasan lain yang membuat Kania tertarik mencoba DNA salmon yaitu untuk memperbaiki kulit wajah supaya lebih cerah dan teksturnya lebih kenyal. Sekaligus sebagai perawatan anti aging.

"Kalo laser kan buat bekas jerawat. Kalo DNA salmon selain buat mencerahkan, concern utama aku pengen cobain karena 'ngisi kolagen kulit nih'," ujar Kania. "Apalagi aku udah mau 30. Jadi kayak biar lebih supple (kenyal) kulitnya. Terus juga kolagen kan nggak selalu kita makan. Kayak kita makan salmon sekarang kan nggak bisa langsung bagus keserap tubuh. Jadi ku mikir kalo langsung di-inject tuh lebih bagus lagi ke kulit, makanya aku cobain itu," ungkap Kania lagi.

Prosesnya kurang lebih sama seperti yang dijelaskan dokter Puteri di artikel sebelumnya. Sesampainya di klinik, Kania langsung berkonsultasi dengan dokter mengenai riwayat medis. Untuk alasan keamanan, Kania juga melakukan skin test di mana DNA salmonnya diteteskan ke bagian tangan dan didiamkan selama 15 menit. Karena tak ada reaksi negatif, maka proses perawatan pun dilanjutkan. Sebelum disuntikkan DNA salmon, wajah Kania dibersihkan dulu dan dioleskan krim anestesi. Setelah proses penyuntikan ke seluruh wajah selesai, ada pemberian masker peel off sebagai langkah terakhir.

"Abis treatment tuh dikasih peel off masker dulu. Abis itu pokoknya nanti nggak pake apa-apa selama 2 hari soalnya dia rada ngering. Kayaknya 1 sampai 6 hari. Kalo aku sih dua harian udah bisa terkelupas bekas inject-annya. Terus udah, normal lagi gitu," Kania menjelaskan downtime atau masa pemulihannya setelah treatment. 

Mengurangi Flek Hitam

Senada dengan alasan Kania mencoba DNA salmon yang dipicu masalah jerawat, Nina Agustin juga mendatangi klinik kecantikan langganannya karena ingin mengatasi masalah kulit di wajah. Nina mengaku memiliki flek hitam yang semakin mengganggu seiring usianya bertambah. Sama seperti Kania, Nina yang berprofesi sebagai dokter gigi juga terdorong mencoba karena rasa penasaran melihat viralnya DNA salmon. 

"Karena semakin nambah umur kan fleknya semakin nambah. Dan lagi viral, lagi happening kan? Terus ya udah aku pengen coba," Jawab Nina saat Urbanasia menanyakan alasannya suntik DNA salmon. "Kita kalau makan salmon itu kan kandungan vitaminnya banyak ya kan? Apalagi untuk kulit, ya saya nyoba aja sih untuk merangsang sel kolagen. Jadi lebih kenyal di kulit. Ya kayak peremajaan kulit untuk mempercantik diri," kata perempuan berusia 36 tahun ini.

Nina yang berprofesi sebagai dokter gigi di Malang, Jawa Timur, ini menghabiskan sekitar Rp 5 juta untuk sekali perawatan DNA salmon. Tapi, dengan biaya yang dikeluarkan, ia merasa puas sekali dengan hasilnya. Meskipun baru sekali mencoba di akhir November 2021, masalah flek di wajahnya berkurang drastis. Kulitnya pun jadi lebih cerah.

"Suka sih, senang. Karena hasilnya tuh terlihat di wajah, flek-ku berkurang banyak," ujar Nina menjelaskan perasaannya akan hasil suntik DNA salmon. "Kulit tuh kelihatan banget hasilnya kenyal, flek-ku nggak hilang banget sih, tapi berkurang banyak jadi tipis. Ada yang nggak kelihatan," lanjut Nina.

1646065464-Nina.jpgSumber: Nina mengaku hasil perawatan DNA salmon lebih terasa dibanding jenis perawatan kecantikan lain (Foto: Dok pribadi)

Nina membandingkan hasil yang ia dapatkan setelah treatment DNA salmon yang menurutnya lebih terlihat jelas dibanding jenis perawatan lain yang biasa ia lakukan di klinik. Misalnya perawatan peeling, laser, dan dermaroller.

"Aku rajin ke klinik ke dokterku itu, perawatan peeling laser, dermaroller," Nina bercerita. "Cuma emang hasilnya (treatment DNA salmon) tuh keren banget sih dibanding yang lain. Lebih kelihatan," imbuh Nina.

Pasca Perawatan

Baik Kania maupun Nina, keduanya mengungkapkan larangan pasca perawatan yang sama di antaranya tidak menggunakan skincare atau makeup di wajah dan menghindari sinar matahari sampai kulit kembali normal. Masa pemulihan pasca perawatan mereka berdua pun nggak jauh berbeda, Guys. Diawali sedikit kemerahan yang kemudian otomatis mengelupas dalam hitungan hari. Inilah yang dinamakan downtime yang wajar terjadi setelah perawatan. Kulit kita butuh waktu untuk pemulihan sebelum menunjukkan hasil.

"Setelahnya itu memang kayak agak bentol-bentol dikit gitu kan? Tapi setelahnya bagus," jawab Nina singkat tentang reaksi downtime-nya.

Merasakan sendiri hasilnya di wajah mereka, Kania dan Nina lantas juga sama-sama merekomendasikan perawatan DNA salmon ini. Terutama jika kamu memilih perawatan dengan masa pemulihan yang lebih ringan nih, Guys.

Namun, di sisi lain Kania mengaku lebih menyukai perawatan menggunakan laser yang menurutnya walau dengan downtime yang lebih panjang daripada DNA salmon, namun hasil yang dia rasakan di wajah pun lebih lama. Berbeda dengan perawatan DNA salmon yang harus rutin dilakukan secara berkala.

"Aku sih suka-suka aja. Tapi kalau aku pribadi memang lebih suka modelan laser," kata Kania. "Jadi lebih cepet hasilnya, tapi memang downtime-nya lebih lama. Tergantung kebutuhan kulitnya aja. Kalau aku pribadi sebenarnya kalau disuruh pilih treatment yang paling aku suka, aku memang lebih prefer laser daripada injection gitu. Kalo laser tuh bisa seminggu (downtime-nya), terus kulit muka tuh jadi rada hitam dulu. Tapi emang hasilnya jauh lebih bagus. Kalo DNA salmon tuh lebih sebentar, cuma merah-merah, ada beberapa bentol dikit, tergantung orang. Jadi tergantung preference aja sih sebenernya. Tapi hasilnya bagus," tambahnya. 

Nah gimana, Guys? Tertarik untuk mencoba perawatan DNA salmon? Atau mau tester kulit dulu pakai skincare berbahan dasar DNA salmon?

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait