BJ Habibie Ternyata Pernah Sekolah di SMAK Bandung

Jakarta- Indonesia berduka dengan kepergian Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie, kemarin Rabu (11/9/2019) di RSPAD Gatot Soebroto. Ia dikenal dengan kecerdasannya yang mumpuni serta kisah cintanya yang melegenda.
Dari kecerdasan Habibie, sejarah pendidikannya sendiri menarik buat disimak. Urbanreaders tahu nggak kalau Habibie ternyata pernah mengenyam pendidikan di Bandung? Habibie yang lahir dari keluarga petani religius, memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kristen Dago, Kota Bandung, lho.
Baca Juga: [Jenius! Ini 3 Karya Fenomenal BJ Habibie dalam Industri Penerbangan](urbanasia.com/article/5d798de1d5d3666d04fbfe9e/jenius-ini-3-karya-fenomenal-bj-habibie-dalam-industri-penerbangan)
Di sekolah ini, kecerdasan beliau sudah mulai terlihat. Hal itu terbukti dengan kesukaannya pada pelajaran-pelajaran eksakta yang merupakan salah satu keistimewaan BJ Habibie.
Setelah itu, Habibie sempat melanjutkan pendidikan ke ITB pada tahun 1954. ia mengambil jurusan Teknik Mesin di sana. Namun, ia hanya beberapa bulan saja merasakan pendidikan di ITB, setelahnya ia pun memutuskan untuk meneruskan pendidikan ke Jerman.
Setelah beliau menyelesaikan pendidikannya di Jerman, Habibie pun menetap di Hambur dan bekerja pada sebuah perusahaan penerbangan Messerschmitt-Bölkow-Blohm. Meski ia waktu itu tinggal di luar negeri dan mendapat hak istimewa sebagai warga kehormatan Jerman karena hasil karyanya di dunia penerbangan, ia masih mencintai Indonesia.
Baca Juga: Hari Berkabung Nasional: Kibarkan Bendera Setengah Tiang untuk BJ Habibie
Tahun 1978, beliau pun ditunjuk sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi, yang ia pegang berturut-turut sampai 1997. nah, selama menjabat inilah Habibie menginisiasi pembuatan pesawat perintis yang diberi nama N 250 Gatot Kaca.
Setelah itu, karirnya terus melesat hingga akhirnya ia menjabat Wakil Presiden ke-3 RI dan menjadi Presiden RI gantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada 21 Mei 1998. sayangnya, ia hanya menjabat sebagai Presiden RI cukup singkat yaitu hanya selama satu tahun lima bulan, karena kondisi bangsa yang diterpa krisis saat itu.