Daftar Klaster COVID-19 Surabaya Tersebar di Medsos Nggak Semua Benar
Surabaya - Belakangan ini netizen dihebohkan dengan beredarnya beberapa klaster baru penularan COVID-19 di Surabaya, salah satunya adalah klaster di salah satu mall. Namun, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan tak semua daftar nama klaster itu benar.
Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Febria Rachmanita menyatakan nama klaster penularan virus corona di Surabaya yang beredar di media sosial tak 100 persen benar.
Menurut Feny, panggilan akrab Febria Rachmanita, beberapa nama klaster yang beredar di media sosial salah, misalnya klaster RS Mitra Keluarga Satelit.
"Kalau rumah sakit ya bukan klaster. Kalau sakit ya di rumah sakit. Jadi tidak terhitung klaster," kata Feny, seperti dilansir Antara.
Klaster lainnya yang dibantah Feny adalah klaster Pakuwon Mall, PT Sorini dan Jalan Gembong. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya itu, ketiga klaster ini tak ada karena tidak ditemukan kasus terkonfirmasi positif COVID-19.
Ia menjelaskan, ada syarat yang harus dipenuhi untuk bisa menyebut adanya klaster baru, yaitu jumlahnya lebih dari dua kasus.
"Klaster itu jika yang positif lebih dari dua. Itu baru bisa disebut klaster, atau yang memang terus bertambah dan yang saya sampaikan tadi mereka bukan klaster," jelasnya.
Hal serupa juga diyakini Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Menurutnya, klaster baru tak bisa sembarangan dilekatkan pada setiap warga yang positif COVID-19 di wilayahnya. Namun, petugas medis dan tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Surabaya akan menelusuri riwayat kontak pasien.
Jika memang ditemukan ada seseorang yang terkonfirmasi positif COVID-19 dalam riwayat kontakny, maka pasien terkait akan masuk dalam klaster kontak terdahulunya. Ia pun mencontohkan klaster karyawan pabrik rokok Sampoerna.
"Seperti yang terjadi di PT HM Sampoerna, itu bukanlah klaster baru," kata Risma, Minggu (10/5/2020) lalu.
Sementara itu hingga saat ini, Risma masih mengantongi 16 klaster penyebaran virus corona di Surabaya. Mulai dari klaster luar negeri, klaster area publik sebanyak sembilan, klaster Jakarta, klaster tempat kerja berjumlah tiga, klaster seminar dan pelatihan ada dua, klaster perkantoran berjumlah dua dan klaster asrama.