Di Depan Deddy Corbuzier, Anies Baswedan Ngaku Tanggung Jawab soal Lem Aibon, Tapi..

Jakarta - Gubernur Anies Baswedan akhirnya membuka suara terkait kisruh anggaran lem Aibon yang dinilai tidak wajar.

Di depan Deddy Corbuzier dalam sebuah video yang diupload di YouTube 13 november 2019 kemarin, Anies blak-blakan.

Dia menceritakan masalah yang terjadi sebenarnya terkait rancangan Anggaran Pembelian dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi DKI Jakarta tahun 2020.

Anies mengatakan terdapat sebuah kesalahan dari ‘sistem warisan’ yang membuat anggaran tersebut akhirnya tidak masuk akal.

Ia mengaku sudah menemukan permasalahan tersebut sejak tahun lalu dan ternyata sudah terjadi setiap tahun. Anies mengaku tak tinggal diam. Anies mengaku tengah membuat baru yang lebih baik agar tak terjadi kesalahan yang sama.

"Sebelum itu ramai, saya ini udah lihat tahun lalu, saya panggil semua staff untuk dikoreksi dan ketika tahu itu kami bikin aplikasi baru, upgrade aplikasi,” kata Anies.

Baca Juga: Soal Urusi APBD DKI, Anies Sebut Sri Mulyani dan Tito Karnavian Kurang Kerjaan

“Supaya jadi aplikasi yang bisa memaksa siapapun siapapun yang melakukan data entry masukin data entry yang benar," lanjut Anies.

Dalam video itu Anies memang mengakui ada staffnya yang melakukan kesalahan. Namun menurut Anies, kesalahan itu terjadi setiap tahun, bukan tahun ini saja.

Screenshot Youtube Deddy Corbuzier

“Saya sudah nemu ini tahun lalu. Dan ketika kita tahu itu apa yang dikerjain? Nggak diem,” kata Anies.

“Yang kita kerjakan justru bikin aplikasinya, upgrade supaya dia menjadi aplikasi yang bisa memaksa siapapun yang melakukan data entry, masukin data yang bener,” lanjut Anies.

“Tapi kan orang lalu bilang ini adalah tanggung jawab Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta?” tanya Deddy.

“Iya, karena itulah. Gini, kalau ada yang bilang saya tanggung jawab, betul. Pertanyaannya, Anies, ketika anda tahu ini, apakah yang anda buat?” jawab Anies.

Baca Juga: Sindir Anies Baswedan, #TransmartBankMegaNyebong Jadi Trending Topic Twitter

“Iya, saya tahunya tahun lalu, saya langsung bikin aplikasi. Saya nggak guilty dong. Kalau guilty tuh gini lho, tahu ada masalah lalu diam. Nah thats wrong,” lanjut Anies.

Anies mengatakan, aplikasi yang diupgrade tersebut sudah hampir selesai. Menurutnya, pembuatan aplikasi itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

“Bikin aplikasi itu setahun lebih, dan ketika beralih ke sistem baru nantinya sistem pengecekan enggak perlu manual dicek satu persatu seperti sekarang ini," paparnya.