URtrending

Foto Gunung Gede Pangrango Disebut Tempelan, Fotografer Klarifikasi

Shelly Lisdya, Kamis, 18 Februari 2021 11.28 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Foto Gunung Gede Pangrango Disebut Tempelan, Fotografer Klarifikasi
Image: Foto pemandangan Gunung Gede Pangrango di Kemayoran, Jakarta Pusat milik fotografer Ari Wibisono. Sumber: Twitter @dinaslhdki

Jakarta - Sebuah foto yang memperlihatkan Gunung Gede Pangrango pada Rabu (17/2/2021), menjadi perdebatan netizen di lini masa Twitter.

Sebelumnya, foto tersebut diposting ulang oleh akun Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI. "Pemandangan Gunung Gede Pangrango di Kemayoran Jakarta Pusat Pagi ini, menandakan Kualitas udara sedang bersih," tulis @dinaslhdki.

Dari foto tersebut, tertulis nama Ari Wibisono yang tak lain merupakan fotografer yang memotret Gunung Gede Pangrango. 

Hanya saja, netizen menyebut jika hasil foto Ari merupakan editan atau tempelan. Ada pula yang menyebut foto itu suntingan menggunakan Adobe Photoshop. Bahkan, menurut netizen, Gunung Gede Pangrango tak terlihat sedetail itu, apalagi tampak jelas di Jakarta.

Tak hanya itu, Arbain Rambey pun ikut berkomentar, ia menyebut jika foto Ari Wibisono adalah tempelan.

"Ini foto tempelan. Untuk dapat Pangrango segede gitu, butuh tele panjang lalu motret dari jauh. Melihat perbandingan mobil depan dan belakangnya, jelas tak memakai tele panjang," tulisnya dalam akun Twitter @arbainrambey.

Ia juga menambahkan jika background foto Ari merupakan tempelan. "Akhir diskusi ini sederhana...memang backgroundnya jadi tempelan karena olahdigital yang kelas berat seperti di foto yang disebut aslinya ini," tambahnya.

Melalui akun Instagram pribadinya, Ari Wibisono pun membuat klarifikasi. Ia mengaku jika foto tersebut murni hasil jepretannya.

"Sempat ramai dibahas bahwa foto saya adalah tempelan gunungnya. Saya jelaskan ini foto hasil real saya di Kemayoran, Jakarta Pusat," tulis Ari Wibisono yang memperlihatkan hasil foto.

Kemudian, ia juga menjelaskan, jika ia memotret dengan zoom 260mm. Dan diambil dari Flyover Jl HBR Motik Kemayoran, Jakarta Pusat. Bahkan Ari Wibisono menampilkan koordinat lokasi pemotretan.

Selain itu, Ari Wibisono juga memperlihatkan EXIF file fotonya. Ia juga menampilkan hasil jepretan di lokasi yang sama sebelumnya dengan suasana berbeda. Kala itu, ia memotret dengan lensa 100mm dan drone. 

Ari Wibisono juga mengunggah hasil jepretan Gunung Gede Pangrango karya fotografer lain yang juga terlihat besar.

"Sebelum mengkoreksi sebuah karya, boleh dicoba dengan tempat yang sama dan lensa yang sama ukurannya. Saya jamin di titik itu ketika udara bersih ibukota Gunung Gede Pangrango akan terlihat jelas dengan mata telanjang. Yang pasti gunung itu ga kemana mas, tetap akan di situ dan yang paling menentukan adalah cuaca, polusi dan udara," tambahnya.

Nah, biasanya setelah melakukan pemotretan, fotografer akan mengedit foto menggunakan software editing. Biasanya mereka menggunakan Adobe Lightroom untuk mengatur warna atau mengelola pencahayaan dalam foto.

Ari juga menuliskan, jika fotonya telah melalui proses postpro. Dan ia menggunakan software Adobe Lightroom untuk mempertajam gambar.

"Intinya saya tidak ada niatan untuk mengcrop foto (tempel foto). Demi Allah SWT ini foto hasil keringat dan jeripayah saya," terangnya. 

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait