URtrending

Gubernur Aceh Kena OTT, Wagub Sudah Lama Pesan dengan KPK

Urbanasia, Senin, 22 Oktober 2018 13.32 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Gubernur Aceh Kena OTT, Wagub Sudah Lama Pesan dengan KPK
Image: istimewa

Urban Asia – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf dan Bupati Bener Meriah, Ahmadi bersama 8 orang lainnya pada Selasa (3/7) malam. Operasi KPK ini berhasil mengamankan uang sebesar Rp. 500 juta di Pendopo Gubernur Aceh yang diduga berkaitan dengan dana otonomi khusus. Sedangkan Wakil Gubernur Aceh sendiri, Nova Iriansyah harus bersiap untuk menjadi pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh bila Irwandi ditahan oleh KPK. “Pemeriksaan sedang berlangsung. Jika positif ditahan maka akan ditunjuk dengan surat penugasan Wagub sebagai Plt Gubernur,” ujar Kapuspen Kemendagri, Bahtiar Baharuddin, Selasa (3/7). Sebelum diangkat menjadi Plt Gubernur, penelusuran dari Urban Asia, ternyata Pak Nova yang merupakan Ketua DPD Demokrat Aceh itu sudah lama lho berpesan kepada KPK. Dilansir dari ModusAceh.co, Pak Nova pernah berpesan kepada KPK untuk terus memantau pengelolaan Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA). “Intinya kita dukung KPK,” kata Nova, Sabtu (9/12/17). Menariknya, ternyata Pak Nova juga sangat aktif lho untuk menyuarakan anti korupsi di Provinsi dengan julukan Serambi Mekkah itu. Pak Nova yang diketahui tertarik dengan sastra pernah membaca puisi pada pertunjukan “Puisi dan Didong Jalu Menolak Korupsi” yang diselenggarakan oleh penyair yang tergabung dalam gerakan “Puisi Menolak Korupsi” atau #PMK. “Puisi penjernih politik. Karena itulah puisi penting untuk jiwa kita,” imbuh Nova dilansir dari JeumpaNews.com, Sabtu (13/5/2017). Selain itu yang gak kalah kece, di tahun ini juga Pak Nova sudah menyampaikan pesan anti korupsi kepada 2 pihak. Pertama, kepada calon kepala daerah dan kedua untuk caleg yang bakal bertarung di 2019 nanti. Walaupun Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh diusung berbarengan oleh partai politik, bukan berarti mereka senada, sewarna dan seirama ya. Dalam konsen pemberantasan korupsi misalnya, ternyata keduanya kontras banget. Jadi pas Pilkada nanti kayaknya gak relevan lagi kalau kita cuma lihat calon gubernurnya aja. Tapi lihat juga calon wakil gubernurnya, kira – kira mereka pasangan yang saling melengkapi gak.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait