URtrending

Ikuti Program Pertukaran Pelajar, 6 Mahasiswa UM di Cina Tak Dipulangkan

Nunung Nasikhah, Senin, 27 Januari 2020 20.15 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ikuti Program Pertukaran Pelajar, 6 Mahasiswa UM di Cina Tak Dipulangkan
Image: Universitas Negeri Malang. (Nunung Nasikhah/Urbanasia)

Malang – Tercatat sebanyak enam mahasiswa program studi pendidikan bahasa Mandarin Universitas Negeri Malang (UM) tengah berada di China untuk menjalani program pertukaran pelajar.

Keenam mahasiswa tersebut saat ini tengah menempuh program 3+1 di Guangxi Normal University di kota Guilin, sekitar 800 km dari kota Wuhan.

Kendati suasana di China tengah tidak kondusif, keenam mahasiswa ini tidak akan dipulangkan oleh pihak kampus.

Evi Eliyanah, Direktur Kantor Hubungan Internasional UM mengatakan, hingga saat ini belum ada kebijakan untuk memulangkan mahasiswa mereka yang tengah berada di China.

“Karena itu juga resiko kalau sudah di dalam Cina kita bawa ke sini. Takutnya seperti yang terjadi di Perancis, jadi mereka pulang tapi ternyata malah menginfeksi. Jadi saat ini kami terus memantau keadaannya bagaimana kita mematuhi apa yang digariskan oleh kebijakan pemerintah Indonesia,” ungkap Evi kepada awak media, Senin (27/1/2020).

Baca juga: Duh! Beredar Video Pasien Virus Corona di Cina Kejang-Kejang

Evi menambahkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak universitas yang bersangkutan untuk memperhatikan kondisi mahasiswanya.

“Mereka semua di seluruh China sudah melakukan precautionary metode, measure juga sudah ada. Jadi semua orang yang mau masuk ke asrama internasional termasuk di mana mahasiswa kami tinggal itu semuanya harus pakai masker harus cuci tangan dulu semuanya harus steril,” paparnya.

Selain itu, setiap hari juga dilakukan inspeks sebanyak tiga kali. Siapapun yang masuk ke asrama selalu dicek temperatur badannya.

Terkait kondisi mahasiswanya, Evi mengatakan, keenam mahasiswa tersebut dalam keadaan sehat. Hanya saja mereka harus stay di asrama karena seluruh aktivitas di kampus China diliburkan.

“Jadi semuanya, istilahnya kampus lock down. Mereka tidak boleh keluar kampus. Makanannya pun juga di katering akhirnya oleh pihak kampus disediakan dan mereka meyakinkan kami bahwa catering ini dijaga benar kebersihannya. Tidak semua orang bisa menjadi tukang masaknya,” tandas Evi.

Baca juga: Terisolasi di Wuhan, 9 Mahasiswa Unesa Dalam Kondisi Sehat

Tak hanya berkoordinasi dengan pihak kampus di China, pihak UM juga menjalin komunikasi dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI di China.

Hanya saja, menurut Evi, hingga saat ini belum ada kebijakan untuk memulangkan mahasiswa Indonesia yang ada di sana.

Sementara itu, menurut informasi, ada juga alumni Universitas Brawijaya yang tengahmenempuh pendidikan master di Wuhan. Bahkan hingga kini mereka masih berada di Wuhan.

Menurut data ada sekitar 5-7 mahasiswa yang terdata dan masih berada di Wuhan. Pihak PPI Tiongkok masih terus memantau sambil mengupayakan upaya evakuasi dari Wuhan.

Hanya saja hingga saat ini pemerintah masih memblokade Wuhan sehingga upaya evakuasi masih menunggu informasi lebih lanjut.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait