Iseng Daftar, Pria Asal Kendari Ini Diterima Jadi Tentara AS
Jakarta - Seorang pria asal Kendari, Sulawesi Tenggara bernama Benaia Manasye Lintjewas menjadi pembicaraan publik. Pasalnya, ia lolos menjadi tentara Amerika Serikat (AS).
Kisah Benaia yang diterima menjadi tentara AS ini viral di berbagai platform media sosial. Di TikTok, cerita Benaia diunggah oleh pemilik akun @bheny.kendari.
Dalam salah satu unggahannya, akun ini menampilkan sebuah video pelantikan tentara. Video diambil dari tribun dengan sejumlah pria berseragam sedang berbaris dan maju ke arah tribun.
“Anak Kendari kau lihat, barisan depan tentara Amerika, bangga anak Kendari. Satu-satunya anak Kendari yang jadi tentara Amerika,” kata perekam video itu dilihat Urbanasia, Jumat (24/3/2023).
Pemilik akun ini juga mengunggah video lain. Dengan backsound lagu Komang, ia tampak merekam video saat menghadiri upacara pelantikan tentara yang disebutnya sebagai ‘adik’.
“Menghadiri acara pelantikan adek di US.Army. Tempatnya di Fort Jackson South Carolina,” tulisnya dalam video itu.
Sedangkan dalam video lain, akun ini mengunggah momen setelah pelantikan usai. Tampak Benaia sedang menemui keluarganya.
Benaia juga sempat menitikkan air mata, sebelum ia mengenakan kacamata berwarna hitam dengan posisi istirahat di tempat.
Iseng Daftar
Sementara itu, melansir akun Instagram @TerangMedia, Benaia Manasye Lintjewas awalnya hanya iseng mendaftar menjadi anggota tentara AS.
Benaia juga mengaku sudah lama tinggal di Amerika Serikat. Meski tidak memiliki persiapan yang matang, namun ia tetap diterima menjadi bagian dari US Army dan mendapat skor tertinggi di angkatan.
Benaia dinyatakan lulus pada 16 Maret 2023 dengan nomor induk 00431-79-559 Alpha 439. Ia lulus dari US Army Class 2023 di Fort Jackson, South Carolina.
Fort Jackson sendiri merupakan instalasi Angkatan Darat Amerika Serikat, yang menjadi tempat TRADOC beroperasi untuk Pelatihan Tempur Dasar (BCT).
Benaia lahir di Kendari pada 26 Juli 2001 silam. Ia menghabiskan masa kecilnya di Lorong Mekar, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Ia memulai pendidikan di Kendari. Namun pada usia 11 tahun, ia beserta keluarganya memutuskan untuk pindah ke Amerika Serikat.