Jack Ma Sebut Manusia Masa Depan Hanya Perlu Kerja 4 Jam Sehari

Shanghai - Dalam agenda 'World Artificial Intellegence Conference' di Shanghai, Cina, Kemarin (29/8), pemilik Alibaba Grup, Jack Ma mengatakan keberadaan Artificial Intellegence (AI) atau Kecerdasan Buatan dapat memotong jam kerja manusia di masa mendatang.

Salah satu orang terkaya di Cina ini menyatakan adanya kemungkinan manusia bekerja hanya 12 jam dalam seminggu. Artinya, manusia cukup bekerja 4 jam dalam sehari dan hanya 3 hari dalam seminggu karena kecanggihan teknologi di masa depan.

"Saya pikir karena kecerdasan buatan ini orang-orang akan memiliki waktu lebih menikmati hidupnya sebagai manusia," kata Jack Ma yang saat itu didampingi oleh CEO Tesla, Elon Musk.

Prediksi ini tentu harus dibarengi dengan beberapa upaya dari pemerintah di setiap negara. Salah satunya adalah dengan mereformasi sistem pendidikan.

"10 hingga 20 tahun mendatang, setiap manusia, negara dan pemerintahan harus fokus dalam mereformasi sistem pendidikan, memastikan anak-anak kita mendapatkan pekerjaan yang membutuhkan waktu kerja 3 hari dalam seminggu, 4 jam dalam sehari," papar Jack Ma sebagaimana dilansir dari Bloomberg.

Ia menegaskan, jika sistem pendidikan ini tidak direformasi, maka negara dan manusia-manusianya akan menghadapi masalah di masa mendatang.

Menurut Fox Business, pernyataan Jack Ma ini berbanding terbalik dengan yang ia sampaikan sebelumnya tentang ide 72 jam kerja dalam seminggu, April lalu. Jam kerja yang panjang itu menurutnya dapat menaikkan kekayaan Cina.

BBC melaporkan, jam kerja mingguan antar negara memiliki variasi yang cukup signifikan. Misalnya Korea Selatan telah membuat regulasi baru yang memotong jam kerja dari 68 jam menjadi 52 jam per minggu, Juli 2018 silam.

Sementara kebanyakan negara Eropa telah menetapkan ketentuan 48 jam kerja per minggu.