URtrending

Kasus COVID-19 Terus Naik, Jusuf Kalla: Jatim Berpotensi Salip DKI Jakarta

Nivita Saldyni, Rabu, 17 Juni 2020 17.50 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kasus COVID-19 Terus Naik, Jusuf Kalla: Jatim Berpotensi Salip DKI Jakarta
Image: Ketua PMI, Jusuf Kalla saat kunjungan ke Gedung Negara Grahadi, Rabu (17/6/2020). (Humas Pemprov Jatim)

Surabaya - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) menyebut kasus COVID-19 di Jatim berpotensi salip DKI Jakarta. Menurutnya, kemungkinan ini bisa terjadi lantaran tingginya tren kenaikan kasus positif COVID-19 Jatim beberapa waktu belakangan.

"Tiap hari terjadi perbedaan 150 rata-rata. Lebih tinggi Jatim. Kalau itu berarti dalam seminggu berlangsung terus, maka Jatim bisa lebih tinggi dari Jakarta. Jakarta cenderung mulai stabil turun, ini (Jatim) naik, maka ini bisa terjadi begitu," kata JK saat berkunjung ke Gedung Negara Grahadi Surabaya bersama rombongan PMI, Rabu (17/6/2020).

Untuk itu, mantan Wakil Presiden RI ini mengingatkan bahwa warga Jatim perlu waspada. Menurutnya, Jatim perlu langkah yang sistematis agar segera menekan lonjakan kasus.

Ia pun menyarankan agar Gubernur Jatim beserta 38 kepala daerah dari kabupaten/kota yang ada di Jatim untuk menguatkan koordinasi dan membagi tugas agar COVID-19 bisa segera diatasi.

"Artinya dibutuhkan upaya yang luar biasa untuk menurunkan (kasus positif COVID-19) ini. Walaupun Jatim jumlah penduduknya lebih banyak dibanding DKI Jakarta. Karena itu hari ini kami bersama-sama untuk mencegah, mesti menurunkannya. Saya percaya bu gubernur bekerja luar biasa, wali kota dan bupati bekerja keras. Tapi perlu (langkah) sistimatik dan kordinasi," lanjut JK.

Untuk memperkuat pelayanan dan penanganan COVID-19 di Jatim, JK pun menawarkan bantuan dari PMI kepada Pemprov Jatim. Ia pun mengaku pihaknya siap mengalihkan bantuan untuk percepatan penanganan dan pencegahan COVID-19 di Jatim.

“Kalau kami PMI tetap berpegang pada prinsip mencegah lebih baik daripada mengobati. Apabila tak bisa karena ini perang, maka kita harus matikan virusnya,” tutupnya.

Sementara itu hingga Selasa (16/6/2020) malam, Dinas Kesehatan Jatim mencatat telah ada penambahan 241 kasus COVID-19 di Jatim dan membuat total pasien mencapai 8.290 orang. Dari jumlah tersebut, masih ada 5.123 orang dalam perawatan, 2.384 sembuh, dan 658 meninggal dunia.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait