Kenali Penyebab dan Jenis-jenis Lebam Setelah Meninggal

Jakarta - Kepergian Lina Zubaedah rupanya masih meninggalkan teka-teki bagi publik.
Hal ini berangkat dari laporan Rizky Febian, anak Lina kepada Satreskrim Polrestabes Bandung yang menemukan kejanggalan atas penyebab kematian sang ibu.
Ia menemukan lebam-lebam di tubuh Lina yang diketahui telah meninggal dunia pada 4 Januari lalu itu.
Laporan yang diajukan pada 6 Januari lalu itu pun dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga Waskitoroso.
Baca juga: Rizky Febian Saksikan Pembongkaran Makam Lina
Untuk mengetahui lebih dalam terkait lebam setelah kematian seseorang, Urbanasia telah merangkum beberapa hal penting yang bisa kamu catat. Yuk simak!
Saat seseorang dinyatakan meninggal dunia, tubuh mereka adalah kunci penting dalam penyelidikan kasus kematian.
Di tubuh itulah tertinggal banyak petunjuk yang dapat menjelaskan penyebab kematian seseorang, salah satunya adalah livor mortis.
Jonathan P. Wyatt dalam buku Oxford Handbook of Forensic Medicine mengatakan bahwa livor mortis adalah perubahan warna kebiru-biruan yang terjadi akibat sirkulasi darah di bawah pengaruh gravitasi yang terjadi setelah kematian.
Baca juga: Usai Autopsi, Jenazah Lina Dimakamkan di Ujung Berung Bandung
Ia juga mengatakan kemunculannya bisa terjadi antara 30 menit hingga 3 jam setelah kematian. Bahkan lividitas akan menetap setelah sekitar 18-24 jam.
Hal sama juga tertulis dalam Amboss. Situs studi medis asal Amerika itu juga menuliskan beberapa hal yang bisa diamati dari beberapa fase dalam proses pengendapan darah yang terjadi setelah kematian.
1. Kemunculan lebam setelah meninggal
Livor mortis atau lebam ini biasanya muncul sekitar 30 menit hingga 2 jam setelah seseorang dinyatakan meninggal dunia.
Perubahan warna yang muncul pada tubuh seseorang yang telah meninggal ini bisa menjadi salah satu tanda kematian.
2. Lokasi titik lebam bisa menunjukkan penyebab kematian
Lokasi terkumpulnya darah hingga menyebabkan lebam itu tergantung pada beberapa hal dan bisa menunjukkan penyebab kematian seseorang.
Pertama, jika seseorang meninggal terbaring telungkup, maka lebam akan muncul di punggung mayat. Kedua, apabila seseorang meninggal akibat gantung diri maka lebam akan muncul di kaki, ujung jari dan cuping telinga.
Ketiga, jika seseorang meninggal karena tenggelam, maka lebam akan ditemui di bagian wajah, dada bagian atas, tangan, lengan bawah, kaki, dan betis.
3. Jumlah hemoglobin dalam darah mempengaruhi intensitas warna lebam
Warna lebam pada tubuh seorang mayat tergantung pada jumlah hemoglobin dalam darah. Jika ia berwarna ungu kebiru-biruan, maka lividitas atau lebam normal.
Lebam dengan warna merah kehijauan menandakan adanya hidrogen sulfida dalam tubuh. Sedangkan lebam berwarna coklat tua memandakan adanya keracunan fosfor.
Sementara jika lebam berwarna merah kecoklatan, artinya ada keracunan dengan zat pembentuk methemoglobin. Jika berwarna merah muda pucat, artinya kehilangan darah, anemia berat, perdarahan hebat.
Sedangkan lebam merah ceri menandakan adanya keracunan karbon monoksida. Jika lebam merah terang, maka artinya keracunan sianida.