Pakar: Masyarakat Kelas Menengah 'Rentan' Jatuh Miskin di Tengah Pandemi

Malang – Tak hanya kelas bawah, dampak perekonomian akibat mewabahnya coronavirus disease (COVID) juga berpotensi besar menyerang kelas menengah.
Pakar Ekonomi Universitas Brawijaya, Prof Ahmad Erani Yustika, SE, M.Sc., Phd. mengatakan bahwa kelas menengah termasuk dalam kelompok rentan. Terlebih bila krisis ekonomi berlangsung dalam waktu yang cukup lama.
Pria yang pernah ditunjuk sebagai Staf Khusus Presiden (SKP) bidang Ekonomi tersebut juga menjelaskan bahwa setidaknya ada 3 kategori kelas menengah yang rentan. Pertama yakni pekerja formal yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
“Mereka kehilangan pendapatan dan tabungan hanya cukup untuk hidup tiga bulanan saja,” tandas alumni Universitaet Göttingen, Jerman tersebut.
Kedua adalah pekerja formal dan informal yang usahanya berhenti sementara tanpa memperoleh gaji. Dan yang terakhir adalah pedagang atau pebisnis kecil yang usahanya terpaksa tutup karena tidak ada pembeli.
“Kelompok tersebut jika tidak ditangani dengan memadai, kehidupannya akan terperosok dan turun menjadi warga miskin,” tegasnya.
Pria yang lahir di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur tersebut menawarkan tiga solusi yang bisa dilakukan oleh pemerintah.
Pertama dengan memperluas proteksi sosial sampai ke kelas menengah-bawah misalnya dengan program Bansos Beras Sejahtera (Rastra), Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembako dan lain sebagainya.
“Memberikan akses pendapatan minimal sampai krisis berakhir dan menggerakkan organisasi masyarakat, ormas, asosiasi sukarela, dan lain-lain untuk menggalang solidaritas sosial,” pungkasnya.