URtrending

Susah Komunikasi saat Pandemi, Ini Curhatan Seorang Tunarungu di Twitter

Nivita Saldyni, Jumat, 5 Juni 2020 14.51 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Susah Komunikasi saat Pandemi, Ini Curhatan Seorang Tunarungu di Twitter
Image: Seorang tunarungu, pemilik akun Twitter @MustikaUngu menggunakan media tulis untuk berkomunikasi selama pandemi. (Twitter @MustikaUngu)

Semarang - Mewabahnya virus corona di Indonesia membuat kita wajib menjaga diri, salah satunya dengan menggunakan masker. Tapi ternyata nggak semua diuntungkan dengan penggunaan masker lho, seperti misalnya teman-teman kita yang menderita tunarungu.

Penggunaan masker ternyata membuat teman-teman kita yang memiliki kekurangan pada pendengaran sedikit kesulitan. Salah satunya seperti yang dialami oleh netizen asal Semarang, Jawa Tengah ini nih.

Dalam thread berjudul 'Tuli Pergi ke Bank di Tengah Pandemi', akun Twitter @MustikaUngu menceritakan pengalaman pribadinya ke salah satu bank yang ada di Jati Raya, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah.

"Aku Tuli, tetapi masih bisa ngomong. Mengandalkan cara bicara dengan membaca gerak bibir. Begitu ada protokol wajib pakai masker. Blar! Rasanya hopelesssss," curhat si pemilik akun, Kamis (4/6/2020) lalu.

Meski dengan segala keterbatasannya, ia tak menyerah dan optimis bahwa selalu ada jalan untuk berkomunikasi. Hal itu pun terbukti saat kunjungannya ke Bank BNI di dekat Pasar Rasamala di Jati Raya, Rabu (3/6/2020) lalu.

"Kunjungan ke bank BNI dekat pasar Rasamala Jati Raya Banyumanik kemaren membuatku terharu. Aku datang dengan membawa kertas bertuliskan pemberitahuan jika aku Tuli dan keperluanku. Kuberikan kepada Satpam," tulisnya.

Dalam secarik kertas yang dipostingnya itu, ia menulis :

Pak/bu saya tunarungu. Saya tidak bisa memahami omongan kalau pakai masker. Saya minta tolong ditulis aja, ya.

Secarik kertas itupun menjadi alat komunikasi di tengah keterbatasan dan kondisi yang sedang dijalaninya. Beruntung, seorang satpam bernama Kurniawan berbaik hati dan membantunya menyelesaikan keperluan.

"Oleh Satpam, aku ditemani, dari mengisi slip penarikan, sampai ke teller. Satpam memberitahuku ketika nomor antrianku dipanggil, lalu menemaniku memproses transaksi di teller. Teler berbicara, satpam yang menuliskannya untukku," jelasnya.

Itulah 'jalan' yang ia maksud dalam cuitannya. Menurutnya kewajiban menggunakan masker selama pandemi bukanlah alasan untuk teman-teman yang memiliki keterbatasan, seperti tunarungu untuk berkomunikasi. Selama mau mencoba, pasti ada jalannya.

Lewat cuitan di Twitternya itu, ia pun tak lupa memberikan semangat kepada teman-teman dengan kondisi yang sama dengan dirinya. Menurutnya apapun keterbatasan yang kita miliki, jangan takut untuk menyuarakan ya!

"Aku yakin, dengan speak up terus menerus, Indonesia akan inklusif pada waktunya. Dear all, keluarlah dan sampaikan kebutuhanmu yang spesial, then... mereka akan menyesuaikannya dengan keadaan kita," pesannya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait