Ternyata Limbah Tempe Bisa Disulap Jadi Biogas dan Pakan Ternak, Lho!
Malang - Siapa sangka, limbah produksi tempe ternyata bisa diubah menjadi biogas dan pakan ternak lho, guys. Temuan ini dihasilkan oleh Wakil Rektor Bidang Kerjasama Universitas Brawijaya (UB), Prof. Sasmito Djati saat membimbing peternak di Sanan Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Perlu diketahui, daerah Sanan memang terkenal sebagai sentra penghasil tempe dan olahan kripik tempe di Kota Malang.
Nah, menurut Sasmito, sebagai sentra industri tempe terbesar di Kota Malang, hampir 90 persen masyarakat Sanan berprofesi sebagai pengusaha tempe, mulai dari usaha tingkat mikro hingga skala besar. Di sisi lain, mereka juga memiliki ternak sapi potong yang mencapai 1000 ekor.
Kondisi tersebut menghasilkan limbah yang melimpah baik dari industri tempe maupun limbah ternak.
Baca juga: Keren! Mahasiswa ITS Sulap Bonggol Jagung dan Limbah Cangkang Kerang Hijau Jadi Keramik
Sayangnya, limbah cair dari pabrik tempe yang tidak diolah secara maksimal akan menghasilkan aroma busuk cukup kuat. Begitu juga dengan kotoran ternak yang hanya menumpuk terabaikan.
Sebagai salah satu solusi untuk menanggulangi masalah ini, limbah-limbah tersebut bisa diolah menjadi biogas.
Selain dapat digunakan untuk kebutuhan proses industri tempe, olahan limbah ini bisa juga untuk keperluan dapur rumah tangga pribadi. Sehingga dapat menekan biaya produksi pembuatan tempe.
Sementara itu limbah dari industri tempe berupa kulit ari kedelai dan air rebusan kedelai dapat dimanfaatkan untuk sumber tambahan pakan dan minum ternak.
Baca juga: Wih, Limbah Whey Bisa Disulap Jadi Biogas Lho
Menurut Dr. Kuswati, pakar ternak potong Fakultas Peternakan (Fapet) UB yang juga ikut membimbing peternak di Sanan ini, kedelai tinggi kandungan nutrisi, meskipun berasal dari sisa air rebusan dan kulit arinya. Pemberian sisa kedelai ini bisa digunakan untuk penggemukan sapi potong.
"Kami berharap langkah ini dapat mengatasi masalah limbah di Sanan, baik limbah dari industri tempe maupun limbah kotoran ternak. Agar menambah keterampilan masyarakat sekaligus menambah pendapatan," papar Sasmito.