Update COVID-19 di Jatim : 267 Kasus Positif, 65 Sembuh, dan 26 Meninggal

Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali mengumumkan perkembangan kasus COVID-19 di Jawa Timur per Sabtu (11/4/2020).
Berdasarkan data yang dimiliki Gugus Tugas COVID-19 Jatim, ada penambahan 11 kasus baru positif COVID-19 hari ini atau telah mencapai 267 kasus.
"Sore hari ini ada kasus baru, 11 orang terkonfirmasi positif," kata Khofifah saat menggelar konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Sabtu (11/4/2020) petang.
Dengan bertambahnya 11 kasus baru ini, maka total hingga sore ini tercatat 267 kasus positif COVID-19 di Jatim. Penambahan ini berasal dari Kabupaten Pasuruan (7), Kabupaten Lumajang (2), dan masing-masing satu kasus baru di Kabupaten Probolinggo dan Jember.
"Yang terkonfirm sudah sembuh hari ini tambah 2 orang, mereka dari Kota Batu dan Kota Surabaya. Dan kami ikut berduka bahwa yang terkonfirmasi meninggal dunia ada 4 orang, yaitu dari Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Sidoarjo, dan Kota Surabaya," imbuhnya.
Dari 267 kasus positif di Jatim, 178 orang masih dirawat, 65 orang telah terkonversi negatif atau sembuh, dan 26 lainnya meninggal dunia.
Dengan sebaran tersebut, Khofifah mengatakan bahwa tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Jawa Timur telah mencapai 24,33 persen dan masih menjadi penyumbang kesembuhan terbesar di Indonesia.
"Artinya dedikasi dan profesionalisme dari tenaga kesehatan kita pada posisi memberikan layanan pada tingkat kesembuhan tertinggi di antara provinsi lain di Indonesia," katanya.
Untuk itu, Khofifah mengajak masyarakat untuk selalu mendoakan para dokter, perawat, tenaga medik dan paramedik beserta keluarganya agar selalu dalam kondisi sehat.
"Kita semua doakan para dokter dan keluarganya sehat. Dokter, perawat, dan seluruh tenaga medis dan keluarga diberi kesehatan oleh Allah SWT," pungkasnya.
Sementara itu, jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) juga mengalami peningkatan dari hari sebelumnya sebanyak 1.333 menjadi 1.394 pasien. Begitu pula dengan Orang dalam Pengawasan (ODP) yang ikut bertambah dari 13.342 menjadi 13.658 orang.