Video Mesum Intip Celana Dalam Resahkan Warga Bandung, Polisi Turun Tangan

Jakarta - Masyarakat Bandung, Jawa Barat, dihebohkan dengan peredaran video mengintip celana dalam (CD) perempuan. Video mesum yang diperjualbelikan itu kabarnya telah mengakibatkan 10 orang menjadi korban.
Dihimpun dari berbagai sumber, Jumat (6/1/2023), video-video tersebut diperjualbelikan melalui akun Telegram ‘premium’. Namun promosi video itu dilakukan di Twitter melalui akun @Tukangnoong dan @tukangintip0918.
Namun setelah ditelusuri, akun @tukangintip0918 sudah ditangguhkan karena melanggar aturan komunitas Twitter. Sedangkan akun @Tukangnoong masih bisa dibuka dengan unggahan terakhir pada 5 hari lalu.
Pada bagian bio, akun itu menyematkan tautan yang jika diklik akan mengarah kepada akun Telegram ‘premium’ berisi video-video mesum. Namun seseorang yang ingin bergabung diharuskan untuk membayar sejumlah uang terlebih dulu.
Selain itu, akun tersebut juga mengunggah beberapa ‘video sampel’. Rata-rata video itu diambil diam-diam di tempat publik seperti di toko hingga pusat perbelanjaan.
Polisi Turun Tangan
Aksi yang meresahan masyarakat ini sudah sampai ke Polresta Bandung. Menurut Kepala Satreskrim Polresta Bandung, Kompol Oliestha ageng Wicaksana, sudah ada 10 orang korban di wilayah Kabupaten Bandung.
“Dari informasi yang kami dapatkan, ini berlangsung di Kabupaten Bandung di wilayah timur,” kata Oliestha melansir Antara, Jumat.
Kasus tersebut diketahui dari adanya laporan masyarakat terkait beredarnya video tak senonoh. Sejauh ini, menurutnya baru satu korban yang mengonfirmasi telah menjadi korban, tetapi diprediksi ada 10 orang yang menjadi korban.
"Yang beredar korbannya itu lebih dari 10 orang, mungkin ada 20 orang," kata dia.
Dia pun mengatakan pihaknya tengah menelusuri keberadaan para korban untuk bisa diajak berpartisipasi dalam pengungkapan kasus itu.
Dengan adanya partisipasi dari para korban yang pernah merasa terekam oleh pelaku, menurutnya lagi, polisi bisa mendapat petunjuk lokasi-lokasi kejadian, hingga identitas pelaku pembuat video itu.
"Kemudian nanti dalam hasil pengembangan kalau memang pelakunya berhasil kami amankan, kami akan telusuri sejauh mana keterlibatan dan sejauh mana aksinya sudah dilakukan," kata dia.