URtainment

Tuai Kontroversi, Pidato Kemenangan BTS di 'Van Fleet' Dikecam Netizen Cina

Griska Laras, Kamis, 15 Oktober 2020 19.10 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Tuai Kontroversi, Pidato Kemenangan BTS di 'Van Fleet' Dikecam Netizen Cina
Image: [email protected]

Jakarta - BTS mendapat kecaman dari netizen Cina setelah menyampaikan pidato kemenangan mereka di penghargaan Van Fleet. Netizen pidato yang disampaikan BTS tidak menghargai negara mereka.

Dalam pidato tersebut, pemimpin BTS, menyinggung soal Perang Korea dan menyatakan bahwa Amerika dan Korea Selatan sangat menderita.

"Gala Tahunan Masyarakat Korea 2020 ini sangat berarti karena menandai Peringatan Perang Korea ke 70. Kami akan selalu mengingat penderitaan yang kedua negara (Amerika dan Korea Selatan)," kata RM.

Pidato tersebut membuat netizen Cina tersinggung, sebab nenek moyang mereka yang saat itu memihak Korea Utara juga menjadi korban. Setidaknya puluhan ribu penduduk Cina bunuh terbunuh selama Perang Korea.  

Mereka menuntut permintaan maaf dari BTS, tapi hingga saat ini belum ada tanggapan resmi dari Big Hit Entertainment. Meningkatnya sentimen netizen terhadap BTS ini pun ikut berdampak pada brand-brand yang bekerja sama dengan mereka. 

Melansir dari New York Times, Fila dan Samsung menarik iklan mereka yang menampilkan BTS di situs web dan platform media sosial.

Sementara itu, surat kabar nasional Cina, Global Times, menulis artikel dengan judul provokatif 'BTS Tidak Melakukan Apapun, Mereka Tidak Butuh Penggemar Cina' Rabu (14/10/2020).

Global Times melaporkan bahwa media besar Korea telah menerbitkan artikel dengan judul yang disebut "China bereaksi berlebihan" dan "Media China menghasut opini publik".

Dalam artikelnya, mereka mengutip komentar netizen Korea yang mengatakan, "BTS tidak melakukan kesalahan, mereka tidak membutuhkan penggemar China". 

The Global Times juga menulis bahwa pengamat di sebuah perusahaan sekuritas Korea mengatakan BTS tidak bergantung pada pasar China.

Artikel The Global Times ini mendapat protes dari Korea Selatan. Mereka menilai media tersebut mencoba mengadu domba dan memperbesar sentimen rakyat Cina dengan melaporkan reaksi netizen Korea.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait