URedu

Tuai Pro Kontra, Ini 7 Teori Konspirasi Soal COVID-19

Okke Oscar, Rabu, 1 April 2020 13.13 | Waktu baca 5 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Tuai Pro Kontra, Ini 7 Teori Konspirasi Soal COVID-19
Image: istimewa

Jakarta - Wabah virus corona menggegerkan dunia. Berdasarkan update data dari Worldometers, hingga Rabu (1/4) sudah ada 858.892 kasus positif corona dengan rincian 42.158 kasus meninggal dunia dan 178.100 kasus berhasil sembuh dari corona. 

Melesatnya angka kasus COVID-19 ini menyebabkan kepanikan global. Italia, Iran, AS menjadi negara yang paling parah terkena dampak selain China, yang merupakan pusat atau penyebaran virus tersebut berasal.

Berbagai teori konspirasi pun bermunculan seiring merebaknya wabah corona hingga banyak spekulasi berseliweran di internet. 

Dilansir India Times, berikut 7 teori konspirasi paling mengerikan seputar COVID-19.

1. China Berusaha Menutupi Kasus Corona

Sejak berita tentang virus corona disorot oleh media global, spekulasi tentang pemerintah komunis China yang berusaha 'menutupi' wabah dan menyembunyikan angka resmi kasus positif corona jadi semakin marak.

Pemerintah China disebut berusaha menekan upaya pelapor (sipil maupun tenaga medis), yang mencoba memperingatkan masyarakat tentang pandemi yang mengkhawatirkan ini agar bisa membantu perjuangan mereka.

2. Corona Sudah Diprediksi dalam Novel

Teori ini mungkin bisa bikin kamu merinding. Sebab, setelah berita wabah corona ini menyebar luas, beberapa netizen mulai menunjukkan sebuah bagian dari novel yang diproduksi pada tahun 1981 berjudul 'The Eyes Of Darkness' karya Dean Koontz.

Dalam bagian novel tersebut, diceritakan prediksi ganas sebuah wabah virus bernama Corona. Kemiripan yang dijelaskan pun tidak biasa.

Dikisahkan, ada seorang ibu yang berusaha mencari tahu apa yang terjadi pada putranya setelah ia menghilang secara misterius dalam perjalanan berkemah. Ternyata bocah itu ditahan di China -lebih detailnya, di Wuhan- tempat penyebaran virus mematikan tersebut bermula.

Kemudian seorang karakter bernama Dombey menceritakan sebuah laporan tentang virus yang disebut 'Wuhan-400' yang dikembangkan di laboratorium RDNA di luar kota Wuhan. Bagian ini kemudian memberikan perincian yang rumit tentang bagaimana virus mempengaruhi tubuh manusia. 

Akurasi mengerikan yang digunakan buku terbitan 1981 ini meramalkan wabah dan kemiripan antara 'Wuhan-400' dan Coronavirus.

3. Virus Corona adalah Bioweapon

Salah satu teori konspirasi yang paling menonjol di internet adalah virus corona merupakan sebuah bioweapon. Menurut laporan ET Prime, sekelompok ilmuwan China di Kanada dituduh memata-matai dan memindai akses mereka ke National Microbiology Lab (NML) Kanada yang diketahui bekerja pada beberapa patogen yang paling mematikan.

Dugaan 'pelanggaran kebijakan', menyoroti program bioweapon dari negara lain termasuk China. Dr Francis Boyle, pencipta Bio Weapons Act, juga mengklaim bahwa 'coronavirus adalah senjata perang biologis ofensif dengan rekayasa genetika DNA'.

Namun, klaim tentang coronavirus sebagai senjata biologis sampai sekarang dituduh tidak berdasar.

4. Virus Corona Berasal dari Pasar Seafood

Spekulasi tersebar luas bahwa virus corona berasal dari pasar yang menjual seafood. Ini dibuktikan dengan laporan dari otoritas kesehatan China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengatakan bahwa sebagian besar kasus memiliki kaitan dengan pasar seafood, yang ditutup pada 1 Januari lalu.

Banyak respons netizen di forum online berbagi kecurigaan bahwa virus itu bisa berasal dari Institut Virologi, Wuhan, yang menampung satu-satunya laboratorium biosafety level-empat China (klasifikasi laboratorium level tertinggi yang mempelajari virus paling mematikan).

Public figure pertama yang mendukung teori ini adalah senator AS, Tom Cotton, yang muncul di Fox News dan menuduh bahwa virus itu memang bisa berasal dari laboratorium.

Beberapa netizen juga menuduh bahwa ini adalah upaya untuk mengendalikan populasi China. Namun, lagi-lagi, klaim tersebut dinilai tidak berdasar.

5. Koneksi ‘5G’

COVID-19, diyakini berasal dari pasar basah di Wuhan, Cina, pada bulan November. Secara kebetulan, China juga menyalakan beberapa jaringan 5G pada November.

Rumor bertambah kuat ketika Keri Hilson, penyanyi asal Amerika, dengan 4,2 juta pengikut di Twitter, mengirimkan tweet pekan lalu tentang dugaan hubungan antara 5G dan COVID-19, yang menulis, "Orang-orang telah mencoba memperingatkan kami tentang 5G bertahun-tahun. Petisi , organisasi, studi ... apa yang kita alami adalah pengaruh [radiasi] radiasi. 5G diluncurkan di CHINA. 1 Nov 2019. Orang-orang meninggal dunia," cuitnya. Namun, tweet tersebut kini telah dihapus.

Beberapa ahli teori konspirasi juga menuduh bahwa video viral dari orang-orang yang jatuh di tanah dan pingsan di China, adalah hasil dari gelombang radio 5G yang mengacaukan kadar oksigen dalam darah masyarakat umum.

Segera, situs web pengecekan fakta yang berbasis di Inggris, FullFact, membantah klaim tersebut dan berpendapat bahwa tidak ada bukti bahwa 5G berbahaya bagi kesehatan masyarakat.

6. Corona Tidak Berbahaya Seperti SARS

Ketika berita tentang virus corona menyebar, beberapa orang yang skeptis di media sosial mulai menuduh media global menciptakan kepanikan.

Netizen di seluruh dunia mulai membandingkan wabah tersebut dengan wabah sindrom pernapasan akut parah (SARS) yang pernah terjadi pada tahun 2003. Para ilmuwan berpendapat bahwa semakin menularkan virus, semakin rendah tingkat kematian, yang berarti bahwa virus yang sangat menular tidak terlalu mematikan.

Tingkat kematian untuk coronavirus sesuai laporan CIDRAP adalah 2,3% sedangkan untuk SARS, itu adalah 9,6%.

7. The Simpsons Prediksi Wabah Corona

'The Simpsons' populer karena berbagai alasan. Salah satu yang membuatnya fenomenal adalah beberapa adegan dalam kartun tersebut yang dengan tepat 'meramal' kejadian di masa depan. Mulai dari dugaan serangan 9/11 hingga Donald Trump yang jadi presiden. 

Sebuah postingan di Facebook pada 20 Februari lalu muncul dan menunjukkan gambar dari episode The Simpsons produksi 1993 di mana Homer Simpson dan Principal Skinner sakit; gambar lain menunjukkan penyiar membacakan selembar kertas sementara kata-kata "virus corona" dan seekor kucing muncul di layar di belakangnya.

Namun, ternyata gambar itu diubah. Tiga gambar tersebut berasal dari sebuah episode yang disebut 'flu Osaka' di mana seorang pekerja pabrik batuk ke dalam paket untuk Homer dan dia jatuh sakit. Namun, teks di balik penyiar pada gambar keempat, tidak mengatakan 'virus corona' tetapi 'apocalypse meow'.
 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait