URsport

UFC 264: Engkel McGregor Patah, lalu Disikat Dustin Poirier

Rezki Maulana, Minggu, 11 Juli 2021 13.24 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
UFC 264: Engkel McGregor Patah, lalu Disikat Dustin Poirier
Image: UFC 264 dimenangi Dustin Poirier (twitter @UFC)

Las Vegas - Sial betul nasib Conor McGregor. Sudah engkelnya patah, McGregor pun harus kalah TKO dari Dustin Poirier. Duh!

Poirier dan McGregor naik ring di T-Mobile Arena, Las Vegas, Amerika Serikat untuk berduel di ajang UFC 264. Ini adalah sajian utama yang ditunggu-tunggu oleh para penikmat.

Keduanya bahkan sudah panas saat baru memasuki octagon dan belum memakai sarung tangannya. Duel sudah berlangsung keras sejak ronde pertama karena McGregor langsung menyerang Poirier lewat spinning kick.

Baca Juga : Pensiun dari UFC, Khabib Nurmagomedov Buka Bisnis Operator Seluler

Poirier pun tak mau kalah dengan terus menutup jarak dengan pukulan bersih satu-dua kali. McGregor langsung bermain gulat di tiga menit pertama. Kuncian dilakukan McGregor tapi Dustin Poirier mampu bertahan.

Setelah itu Poirier berada di atas McGregor untuk melancarkan pukulan demi pukulan yang membuat kuping lawannya berdarah. McGregor mampu bangkit untuk bertarung stand up.

Sayangnya, pertarungan harus selesai sebelum ronde pertama habis, karena McGregor salah menumpu sehingga engkel kirinya patah. Hal ini dimaksimalkan Poirier untuk memukul McGregor.

Baca Juga : Conor McGregor Bolak-balik Pensiun, Presiden UFC Kesal

Sampai akhirnya wasit menghentikan pertandingan dan Poirier dinyatakan sebagai pemenang lewat TKO (Technical Knockout)! Ini adalah kemenangan kedua Poirier atas McGregor dari tiga kali duel.

Duel pertama di UFC 178 jadi milik McGregor, lalu Poirier gantian menyikatnya di UFC 257, dan kini di UFC 264, Kabarnya bakal ada pertarungan keempat antara McGregor dan Poirier.

Kita tunggu saja kapan duel itu akan direalisasikan bos UFC Dana White. Yang pasti, setelah ini Poirier akan menghadapi juara kelas ringan UFC saat ini, Charles Oliviera.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait