URnews

UI Kembangkan Peta Mobilitas Warga dan Kasus COVID-19 di Indonesia

Shelly Lisdya, Rabu, 11 November 2020 09.00 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
UI Kembangkan Peta Mobilitas Warga dan Kasus COVID-19 di Indonesia
Image: Ilustrasi COVID-19. (Freepik/inkoly)

Jakarta - Para akademisi lintas fakultas Universitas Indonesia (UI) membuat peta mobilitas masyarakat dan kasus COVID-19 di Indonesia.

Dari peta tersebut, diperoleh beragam insight yang kemudian dikembangkan sebagai landasan data untuk memberikan rekomendasi kebijakan untuk menekan laju pertambahan kasus COVID-19 di Indonesia.

Peta ini bertujuan untuk menilai indeks mobilitas masyarakat serta penambahan kasus harian COVID-19 di daerah yang memberlakukan PSBB maupun tidak, serta melakukan pemetaan geospasial secara semi real-time. 

Data mobilitas didapatkan dari Facebook berkat kerja sama antara UI dan Facebook melalui program Facebook Data for Good.

Ketua Peneliti, Budi Wiweko mengatakan, peta ini dapat digunakan oleh pemerintah pusat maupun daerah dalam mengevaluasi kebijakan terkait pengendalian mobilitas masyarakat dan efektivitasnya dalam menurunkan kasus COVID-19. 

"Dari peta dapat pula menjadi sumber data dalam mengevaluasi strategi physical distancing dalam menurunkan kasus COVID-19,” ujar pria yang juga merupakan Vice Director of Innovation and Business Development, Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI), Fakultas Kedokteran (FKUI). 

Sementara, penggagas peta mobilitas, yang juga Wakil Ketua Tim Peneliti Damar Susilaradeya mengatakan, dari peta ini, dapat diperoleh dua jenis data, yakni data perubahan mobilitas, dan data persentase kepatuhan untuk di rumah saja. Selain itu, bisa dilihat juga bagaimana mobilitas masyarakat pada hari raya keagamaan dan hari libur. 

"Sebagai contoh, dari data peta pada 29 Oktober 2020 yaitu pada saat cuti bersama memperingati hari Maulid Nabi Muhammad SAW, tiga provinsi dengan persentase kepatuhan di rumah terendah adalah Kepulauan Bangka Belitung, Bali, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan tiga provinsi dengan kepatuhan di rumah tertinggi adalah Kalimantan Utara, DKI Jakarta, dan Sulawesi Barat,” paparnya.

Sekadar diketahui, mereka tergabung dalam Tim Sinergi Mahadata UI Tanggap COVID-19 di bawah naungan Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP UI) 

“Seperti yang disampaikan dalamPolicy Brief sebelumnya dari tim Sinergi Mahadata UI, menjadi sangat penting untuk melakukan komunikasi risiko yang baik untuk mengurangi bias optimisme dan mengubah persepsi hambatan dalam menjalankan protokol kesehatan. Pemerintah perlu menekankan pesan kunci bahwa siapapun bisa terkena COVID-19 dan mematuhi protokol kesehatan lebih nyaman daripada sakit karena COVID-19,” tambahnya.

Tidak hanya data agregasi tingkat provinsi, peta ini juga mencatat data tingkat agregasi kota atau kabupaten di seluruh Indonesia. 

1605059304-Tampilan-depan-Peta-Mobilitas-Masyarakat-buatan-Tim-UI-1024x511.jpegSumber: Contoh peta mobilitas masyarakat dan kasus COVID-19. (istimewa)

Lebih lanjut, menurut Damar, peta ini juga merekam penambahan harian kasus COVID-19 di tingkat provinsi, yang datanya diperoleh dari KawalCovid.

“Data yang digunakan tim Sinergi Mahadata UI diperoleh dari pengguna aplikasi Facebook yang memberikan consent untuk dicatat riwayat lokasinya. Data ini kemudian diagregasi secara anonim sehingga individu yang membagi datanya tidak bisa ditelusuri. Selain itu pada data yang diagregasi juga dilakukan spatial smoothing dan penambahan random noise, untuk menjaga kerahasiaan data,” kata Damar.

Pembuatan dan pengembangan peta didukung oleh Favian Kharisma Hazman, Muhammad Istiady Kartadibrata, Ray Azrin Karim, Adila Krisnadhi (Fakultas Ilmu Komputer UI), Satria Indratmoko, Ardiansyah, Jarot Mulyo Semedi (Fakultas Matematika dan IPA UI), Ariawan (Fakultas Kesehatan Masyarakat UI), Arya Ananda Lukmana, Aly Lamuri, Diashati Mardiasmo, Arierta Pujitresnani, Anindya Pradipta Susanto dan Prasandhya Astagiri Yusuf. 

Adapun judul penelitian ini adalah “Evaluasi Pergerakan, Perilaku, dan Penerapan Aturan dalam Pelaksanaan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) berbasis Maha Data Geospasial: Peta Skoring PSBB Indonesia”. 

Kegiatan ini didukung oleh dana Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Tahap 2 dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Peta dapat diakses di link berikut ini!

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait