Umat Muslim di Ukraina Rayakan Idul Fitri dalam Bayang-bayang Perang
Jakarta - Hari Raya Idul Fitri umumnya dirayakan dengan penuh sukacita oleh umat muslim sebagai hari kemenangan tanda berakhirnya bulan Ramadan. Namun, berbeda dengan umat muslim di Ukraina yang merayakan Idul Fitri dalam bayang-bayang perang.
Presiden Dewan Muslim Ukraina, Seyran Arifov mengatakan, sejumlah jamaah muslim berkumpul di Masjid Islamic Community Center di ibukota Kiev untuk salat Idul Fitri, namun banyak umat muslim harus meninggalkan rumah mereka karena perang dengan Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.
"Beberapa dari mereka berlindung di negara lain, sementara yang lain melarikan diri ke lokasi yang lebih aman di dalam negeri," kata Arifov dikutip Anadolu Agency, Selasa, (3/5/2022).
Sebagai bentuk keprihatinan terhadap situasi konflik yang sedang terjadi, Arifov meminta kepada komunitas muslim di Ukraina untuk melakukan yang terbaik dan berkontribusi terhadap negara dan rakyatnya.
Para warga muslim Ukraina juga berharap agar perang dengan Rusia segera berakhir sehingga mereka bisa melanjutkan hidup dengan damai.
Sebagai informasi, menurut perkiraan PBB, setidaknya ada 2.899 warga sipil telah tewas dan 3.235 lainnya terluka di Ukraina sejak perang dengan Rusia yang dimulai pada 24 Februari lalu. Tetapi jumlah korban yang sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih banyak.
Adapun lebih dari 5,4 juta orang telah melarikan diri ke negara lain, sekitar 7,7 juta orang mengungsi, menurut data dari badan pengungsi PBB.
Di lain sisi, Paduan Suara Tentara Ukraina mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri kepada umat muslim di seluruh dunia dalam bahasa Turki.
"Muslim Ukraina yang terhormat, tentara dan warga negara dan mitra kami dari negara lain! Angkatan Bersenjata Ukraina mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri kepada Anda dan dengan tulus berterima kasih atas upaya bersama Anda untuk memulihkan integritas teritorial Ukraina," kata tentara Ukraina dalam video yang beredar.
"Kami sangat berharap bahwa Tuhan akan mendengar doa Anda untuk persatuan Ukraina dan pembebasan Krimea, kembalinya semua pengungsi ke rumah mereka, reunifikasi keluarga yang terkoyak oleh agresi Rusia, dan pembebasan semuanya," tandasnya.