URtrending

Usai Diterpa Hoax Daging Tikus, Warung Bakso di Madiun Makin Ramai

Nunung Nasikhah, Kamis, 13 Februari 2020 19.45 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Usai Diterpa Hoax Daging Tikus, Warung Bakso di Madiun Makin Ramai
Image: Sugeng Riyadi saat hendak menghidangkan bakso miliknya. (Antara)

Madiun – Masih ingat dengan kabar warung bakso di Madiun yang diduga menggunakan daging tikus? Setelah dilakukan serangkaian tes di laboratorium Balai Veteriner, bakso tersebut dinyatakan negatif mengandung daging tikus.

"Hasil uji sampel bakso yang dikirim ke laboratorium Balai Veteriner di Boyolali, Jawa Tengah, adalah negatif mengandung daging tikus," ungkap Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono, beberapa waktu lalu sebagaimana dilansir dari Antara (13/2/2020).

Meski sempat diterpa isu miring, warung bakso yang diketahui miliki Sugeng Riyadi tersebut justru semakin ramai didatangi pembeli.

Sugeng sendiri mengaku, jumlah pembelinya justru lebih banyak dari sebelum ada isu penggunaan daging tikus. Alhasil, Sugeng harus menambah satu tenda lagi untuk menampung membludaknya pembeli.

Baca juga: Viral Bakso Tikus di Madiun, Polisi Kirim Sampel ke Laboratorium

Banyak juga pembeli baru yang datang ke warungnya setelah hasil laboratorium menyatakan negatif daging tikus.

Sebelum beredar kabar tak sedap, omzet Sugeng bisa mencapai Rp 1,5 juta per hari. Namun setelah muncul isu adanya daging tikus, warung bakso yang berlokasi di Desa Sumbergandu RT 09 RW 02 Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, tersebut menjadi sepi. Omzet penjualan juga turun drastis, yakni hanya mencapai Rp 15 ribu per hari.

Setelah dinyatakan negatif mengandung daging tikus, Kapolres Madiun, AKBP Ruruh Wicaksono juga sempat mengajak seluruh Pejabat Utama (PJU) dan sejumlah anggota kepolisian untuk mampir ke warung Sugeng dan mencicipi bakso miliknya.

Tindakan Kapolres ini untuk menunjukkan kepada warga madiun khususnya pelanggan lama Sugeng bahwa bakso tersebut aman dan tidak mengandung daging tikus seperti yang dirumorkan.

Baca juga: Numpang Wifi Gratis, Penjual Bakso Ditangkap karena Dikira Kurir Narkoba

Aksi Kapolres tersebut ternyata membuahkan hasil. Saking larisnya, Sugeng bahkan mengaku kewalahan melayani pembeli. Sehingga ia perlu meminta bantuan partner baru untuk membantu berjualan di warung baksonya.

Ruruh mengungkapkan, sesuai hasil laboratorium, selain dinyatakan negatif mengandung daging tikus, bakso milik Sugeng juga bebas dari bahan berbahaya.

"Selain negatif daging tikus, sampel yang diteliti di laboratorium juga dinyatakan bebas bahan berbahaya seperti boraks dan formalin," tandasnya.

Di samping itu, tim peneliti di Balai Veteriner Boyolali juga membandingkan video berisi penampakan potongan mirip kaki tikus yang ditemukan pelanggan.

Baca juga: Jadi Tukang Bakso di Pentas Antikorupsi, Erick Thohir Sentil Dirut Titip Harley

"Hasilnya, terdapat tiga hal perbedaan yang menyimpulkan bahwa potongan itu bukan kaki tikus melainkan bagian dari organ dalam mulut sapi," kata Ruruh.

Pertama, dalam potongan tersebut tidak terdapat kuku sebagaimana yang ada dalam struktur kaki tikus yang asli. Kedua, tidak terdapat telapak kaki dan ketiga, tidak terdapat tulang.

Ruruh juga mengimbau kepada masyarakat, apabila menemui hal-hal mencurigakan pada bahan baku makanan, lebih baik segera melapor ke polisi dan tidak buru-buru menyebarkannya di media sosial. Tujuannya agar tidak meresahkan masyarakat atau merugikan pihak yang bersangkutan.

Seperti diketahui, isu adanya potongan daging tikus ini pada bakso milik Sugeng ini berawal postingan video dua pelanggan perempuan yang diunggah ke Instagram (IG). Video tersebut kemudian viral dan sempat meresahkan masyarakat sekitar.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait