URtrending

Usai Kebakaran Lahan, Riau Terdampak Banjir Bandang dan Longsor

Anita F. Nasution, Jumat, 20 Desember 2019 18.05 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Usai Kebakaran Lahan,  Riau Terdampak Banjir Bandang dan Longsor
Image: Seorang pemilik kedai kopi memindahkan peralatan dapurnya setelah banjir bandang menggenangi banyak rumah di Desa Buluhcina, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. (ANTARA)

Pekanbaru - Hujan yang terus mengguyur di berbagai daerah di Indonesia membuat beberapa wilayah harus terkena bencana banjir bandang dan tanah longsor.

Seperti yang baru saja terjadi di Provinsi Riau dan memakan korban jiwa. Sebanyak 6 orang ditemukan tewas di daerah-daerah yang dilanda banjir bandang tersebut.

Hal ini pun disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Roau (BPBD) Edwar Sanger pada pertemuan dengan media Jumat siang ini (20/12/2019).

Keenam korban tersebut pun ditemukan di antara reruntuhan dan empat korban diantaranya ditemukan tewas akibat banjir bandang di daerah Rokan Hulu dan Kuantan Singingi.

Baca Juga: Jokowi Beri Solusi Atasi Banjir di Jakarta, Anies Baswedan Wajib Tahu!

Dari bencana ini, Sanger juga menyampaikan bahwa sebanyak 8.798 rumah yang kini tengah digenangi banjir yang tersebar di 216 desa di beberapa Kabupaten guys.

Mulai dari Kabupaten Rokan hulu, Kampar, Pelalawan, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu dan Rokan Hilir.

Dalam mengantisipasi ancaman banjir bandang dan tanah longsor tersebut, akhirnya pemerintah Provinsi Riau telah mengeluarkan status siaga darurat mulai dari 20 Desember 2019 hingga 31 Desember 2019.

Sanger juga menyampaikan bahwa setidaknya ada 25.133 keluarga atau sekitar 62.630 orang yang rumahnya menjadi korban genangan banjir bandang tersebut.

Warga yang menjadi korban bencana ini pun kini tengah dievakuasi ke lokasi yang lebih aman dengan mendirikan dapur umum dan mendapatkan bantuan makanan serta obat-obatan dari BPBD Riau.

Baca Juga: Duh! Jakarta Dikepung Banjir (Lagi)

Belum lama sebelum banjir bandang yang memang rentan terjadi selama musim hujan, bulan Agustus yang lalu Provinsi Riau juga harus menerima dampak kabut tebal akibat kebakaran hutan yang terjadi urbanreaders.

Tentu saja kebakaran tersebut sangat berdampak pada kesehatan masyarakat terutama karena rusaknya kualitas udara yang harus dihirup setiap harinya.

Bahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan bahwa sekitar 1.136 masyarakat di Pekanbaru menderita saluran pernapasan akibat kabut asap tersebut.(*)

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait