URtrending

Viral Reporter TV Live Berita Virus Corona Pakai Gas Mask Bikin Netizen Geram

Eronika Dwi, Selasa, 3 Maret 2020 04.50 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
 Viral Reporter TV Live Berita Virus Corona Pakai Gas Mask Bikin Netizen Geram
Image: Viral Reporter TV Live Berita Virus Corona Pakai Gas Mask

Jakarta - Kasus pertama virus corona di Indonesia akhirnya terungkap. Wartawan media dari televisi hingga surat kabar berbondong-bondong memberitakan. Namun, bukan menyorot ke apa yang diberitakan, netizen justru dibuat geram oleh aksi seorang reporter stasiun TV swasta yang mengenakan gas mask saat memberitakan virus corona secara live di wilayah tempat tinggal; dua korban positif.

Pemilik akun instagram @dr.tirta menjadi salah satu netizen yang ikut menyoroti kelakuan reporter tersebut. Dalam postingannya yang diunggahnya pada Senin (2/3/2020), Tirta merasa heran dengan maksud dari si reporter yang menurutnya akan semakin menambah kepanikan masyarakat, apalagi jika dilihat oleh orang awam.

"Ngapain sih siaran pake GAS MASK? Niat baik oke. Kabarin berita. But. Begitu orng cek masker, pasti panik? Iye lah," tulisnya pada bagian caption dengan menampilkan foto tayangan live reporter TV swasta tersebut.

Menurut Tirta, gas mask itu seharusnya dipakai buat menahan debu dan logam berat, bahkan tidak pernah ada dokter yang sampai mengenakan gas mask saat operasi, dokter di Afrika pun tidak sampai mengenakan gas mask saat brantas ebola.

Baca Juga: Perusahaan Media Diminta Utamakan Keselamatan Jurnalis saat Meliput Virus Corona

"Bahkan dokter di afrika ketika brantas ebola ga gitu banget," jelasnya.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto juga jelas menyarankan masker digunakan untuk pasien, orang berisiko, dan orang yang menggunakan transportasi umum. Masker yang digunakan pun harus yang sewajarnya, bukan malah gas mask.

"Kok iso lho masuk liveeeeee. Dan ini tergolong fatal, kenapa? Karena anjuran menkes aja . Masker itu untuk pasien dan orang beresiko, orng yg pake transport umum, DAN maskernya pun yg disposable," tulisnya.

Tirta menekankan para wartawan juga harus memikirkan pendapat masyarakat yang melihat, karena semua ada sebab dan akibatnya. Kordinasi di lapangan harus segera diperbaiki.

"Tolonglah. Koordinasinya diperbaiki. Impact kalian besar. Jangan sampe niat baik bergeser jadi begin," tutupnya.

Baca Juga: Efek Virus Corona, Head in the Clouds Jakarta Resmi Ditundat

Sebelumnya telah diumumkan resmi oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dua orang WNI positif terkena virus corona (Covid-19), Senin (2/3/2020) di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Dua orang tersebut merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan anaknya berusia 31 tahun yang bertempat tinggal di wilayah Depok, Jawa Barat.

Dua orang yang positif mengidap corona tersebut terinfeksi setelah berhubungan dengan warga negara Jepang yang lebih dulu positif, dan saat ini ibu dan anak tersebut dirawat di ruang khusus di RSPI Sulianti Saroso Sunter, Jakarta Utara.

View this post on Instagram

ngapain siaran pake GAS MASK? Niat baik oke. Kabarin berita. But. Begitu orng cek masker , pasti panik? Iye lah. Viral? Iya. Tapi fokusnya ga kebrita lagi lagi, tapi ke masker ini. Ini koordinasi timnya gimana? Mosok gini to. Ga ngulik dulu, jenis2 masker. Masa ga siap2 dulu ketika mau live? • Efeknya ? Banyak orng awam tny “itu masker apa?” Dan. Jelas. Heboh. Lha live ini bos • Kok iso lho masuk liveeeeee. Dan ini tergolong fatal, kenapa? Karena anjuran menkes aja . Masker itu untuk pasien dan orang beresiko, orng yg pake transport umum, DAN maskernya pun yg disposable • Gas mask itu, biasanya buat menahan debu dan logam berat, lah emang mau buat radiasi + graffiti ? Come on ?!?! PAKE gas MASK buat nangkal virus? Ayolah -.- dokter ga ada yg pernah pake itu bosku ketika operasi • Bahkan dokter di afrika ketika brantas ebola ga gitu banget • Maximal n95 lah. (Ini aja udah high banget) udah nangkal bakteri tbc, campak, dan airbone disease lainnya • Ayolah. Pikirkan orng orng yg liat brita ini. Dan gimana paniknya orng awam • Semua ada sebab akibat, kenapa ga dpikirkan impact nya. Sebelum make? Ini pasti ada tim nya kan? Mosok gegabah to • Tolonglah. Koordinasinya diperbaiki. Impact kalian besar. Jangan sampe niat baik bergeser jadi begini

A post shared by Cipeng | TIRTA (@dr.tirta) on

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait