URstyle

Virus Corona di Indonesia Tidak Termasuk Tipe Dunia

Nunung Nasikhah, Rabu, 10 Juni 2020 15.18 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Virus Corona di Indonesia Tidak Termasuk Tipe Dunia
Image: Ilustrasi penggunaan masker untuk cegah Corona. (Pixabay)

Jakarta – Belum lama ini, GISAID mengungkapkan bahwa 11 dari 13 hasil urutan genom virus corona penyebab COVID-19 yang beredar di Indonesia tidak termasuk tipe dunia, guys.

GISAID merupakan pengelola data virus SARS-CoV-2 global yang dikembangkan oleh Pemerintah Jerman dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Lembaga tersebut bertugas mempelajari data genetika virus atau mikroba penyebab wabah.

"Dari 13 WGS (whole genom sequencing) yang dimasukkan Indonesia, 11 itu kategori masih others di luar enam yang didefinisikan GISAID," ungkap Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegro dalam gelar wicara virtual, di Jakarta, seperti dikutip dari Antara (10/6/2020).

Nah, dua genom virus lain, kata Bambang, masuk ke dalam tipe virus yang berkembang di Eropa. Menurut Bambang, dua hasil urutan genom tersebut merupakan virus penyebab COVID-19 yang beredar di Surabaya dan diidentifikasi oleh Universitas Airlangga.

Bambang juga mengatakan, saat ini Indonesia telah mengirimkan 13 hasil urutan genom virus (whole genom sequencing) penyebab COVID-19.

Lembaga Eijkman telah mengirimkan tujuh hasil urutan genom, sementara Universitas Airlangga telah mengirimkan enam hasil urutan genom virus corona.

Nah, tujuh hasil urutan genom yang diidentifikasi oleh Lembaga Eijkman merupakan virus yang menyebabkan COVID-19 di wilayah Jabodetabek. Sedangkan enam urutan genom virus yang diidentifikasi oleh Universitas Airlangga beredar di Surabaya.

Bambang menegaskan bahwa whole genom sequencing sangat penting sebab semakin banyak data mengenai virus penyebab COVID-19 yang bisa dikumpulkan dan diidentifikasi, maka dapat diketahui karakteristik dan asal virus tersebut.

Di samping itu, informasi urutan genom virus tersebut juga berguna untuk pengembangan vaksin terhadap virus corona yang beredar di Indonesia.

Saat ini, kata Bambang, Lembaga Eijkman masih terus melakukan pengurutan genom menyeluruh dari virus SARS-CoV-2. Mereka menargetkan identifikasi whole genom sequencing sebanyak 100.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait