URguide

Virus Corona Disebut di Buku Terbitan Tahun 1981, Begini Faktanya!

Kintan Lestari, Senin, 2 Maret 2020 12.00 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Virus Corona Disebut di Buku Terbitan Tahun 1981, Begini Faktanya!
Image: Ilustrasi Virus Corona. (Antara)

Jakarta - Wabah virus corona masih jadi perbincangan hingga saat ini. Bahkan hari ini (2/3/2020) Presiden Jokowi mengkonfirmasi ada dua warga Indonesia yang positif terinfeksi virus corona.

Banyak teori bertebaran mengenai wabah virus yang berasal dari Kota Wuhan ini. Sebelumnya disebutkan kalau salah satu episode The Simpsons pada tahun 1993 diduga menceritakan soal virus corona.

Kali ini muncul lagi teori mengenai virus corona. Sebuah buku terbitan tahun 1981 berjudul 'The Eyes of Darkness' karya Dean Koontz mendadak viral di media sosial karena disinyalir sudah memprediksi wabah virus ini.

Baca juga: Wow! The Simpsons Episode Tahun 1993 Sudah Prediksi Virus Corona?

Di salah satu halaman buku yang viral, tertulis kalimat yang bunyinya seperti ini:

"In around 2020 a severe pneunomia-like illness will spread throughout the globe, attacking the lungs and the bronchial tubes and resisting all known treatments (Pada sekitar tahun 2020, penyakit seperti pneunomia yang parah akan menyebar ke seluruh dunia, menyerang paru-paru dan saluran bronkial dan menolak semua perawatan yang diketahui)," bunyi kalimat dalam buku.

Di buku The Eyes of Darkness, Koontz menulis virus yang menyerang dunia tahun 2020 bernama Wuhan-400. Dari screenshot yang viral lainnya juga tertulis

“They call the stuff ‘Wuhan-400’ because it was developed in a at their RDNA labs outside of the city of Wuhan, and It was the four-hundredth viable strain of man-made microorganisms created at that reaserch center (Mereka menyebut barang-barang itu 'Wuhan-400' karena itu dikembangkan di sebuah laboratorium RDNA mereka di luar kota Wuhan, dan itu adalah galur yang dapat bertahan keempat ratus. mikroorganisme buatan manusia yang dibuat di pusat penelitian itu),” bunyi kalimat lainnya dalam buku The Eyes of Darkness.

Meski cocok dengan kondisi saat ini, namun faktanya prediksi di buku tersebut dan kenyataan soal virus corona berbeda.

Baca juga: Selain Virus Corona, 3 Prediksi The Simpsons Ini Juga Jadi Kenyataan

Melansir Reuters, penyakit Wuhan-400 dalam novel karya Koontz tidak punya sifat yang sama dengan covid-19. Di novelnya, Koontz menggambarkan Wuhan-400 sebagai senjata biologis paling penting dan berbahaya di Cina dalam satu dekade. Dia juga menulis itu dikembangkan oleh laboratorium di luar kota Wuhan.

Meski diyakini penganut teori konspirasi, namun belum ada bukti yang memperlihatkan kalau covid-19 dibuat dalam laboratorium. Gejala yang diperlihatkan Wuhan-400 dalam novel juga berbeda dengan gejala covid-19.

Di dalam novel, disebutkan kalau masa inkubasi virus hanya 4 jam. Padahal virus corona masa inkubasinya 1-14 hari. Menurut WHO, waktu inkubasi yang paling umum adalah sekitar lima hari.

Dean Koontz juga mengatakan kalau Wuhan-400 merupakan penyakit yang 100% membunuh. Artinya sekali terinfeksi tidak ada yang hidup lebih dari dua puluh empat jam. Kebanyakan mati dalam dua belas jam.

Baca juga: Biaya Pengobatan Pasien Virus Corona Ditanggung Kemenkes

Tingkat kematian COVID-19 jauh dari ini, menurut WHO, tingkat fatalitas kasus adalah antara 2% dan 4% di Wuhan dan 0,7% di luar Wuhan (di sini).

Gejala yang dituliskan dalam novel dengan covid-19 yang sebenarnya juga berbeda.

Wuhan-400 menyebabkan sekresi "racun yang benar-benar menggerogoti jaringan otak" yang menyebabkan hilangnya kendali fungsi tubuh. Denyut nadi, organ yang berfungsi, atau saluran pernapasan korban berhenti.

text Twitter @DaNichodemus

Sementara gejala covid-19 lebih luas, diantaranya demam, batuk, sesak napas dan kesulitan bernafas. Kasus-kasus ringan dapat menyebabkan gejala-gejala seperti pilek, sementara kasus-kasus parah dapat menyebabkan pneumonia, penyakit pernapasan akut yang parah, gagal ginjal dan kematian.

Koontz juga menulis dalam novelnya kalau Wuhan-400 lebih ganas dari ebola, padahal virus corona tidak lebih mengancam daripada ebola.

Baca juga: Cegah Corona, Jokowi Imbau untuk Menjaga Tubuh dan Rajin Cuci Tangan

Perlu dicatat juga bahwa dalam edisi pertama The Eyes of Darkness yang terbit tahun 1981, virus fiksi tersebut tidak diberi nama dari kota Cina melainkan dari Rusia, yakni Gorki (Gorki-400).

Di novel versi asli, tertulis kalau "virus dikembangkan di luar "Gorki" dan itu dimaksudkan sebagai "senjata biologis baru paling penting dan berbahaya Soviet dalam dekade ini".

Ini dikonfirmasi oleh pencarian Google Books pada kata "Wuhan" dalam edisi 1981, dimana dalam edisi tersebut kata Wuhan-400 tidak ditemukan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait