URtrending

Wabah Virus Corona Berimbas ke Pariwisata Sumatera Utara

Anita F. Nasution, Senin, 3 Februari 2020 14.55 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Wabah Virus Corona Berimbas ke Pariwisata Sumatera Utara
Image: Pixabay

Medan - Wabah virus corona yang tengah menjadi pembahasan dunia tampaknya juga berimbas pada pendapatan pariwisata di Sumatera Utara.

Terutama sejak pemerintah Cina memberikan larangan bagi warganya untuk bepergian dan adanya pemberhentian sementara pemberian bebas visa kunjungan serta visa on arrival bagi warga di daratan Cina oleh pemerintah Indonesia.

Hal ini disampaikan Direktur Utama Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba (BOPDT), Arie Prasetyo. Arie menyampaikan bahwa penyebaran wabah virus corona sangat berdampak bagi pariwisata salah satunya Sumatera Utara yang menjadi salah satu tujuan wisata warga Cina.

Baca Juga: Jumlah Kematian Akibat Virus Corona di Cina Mencapai 304 Orang, Provinsi Hubei Masih Mendominasi

"Dengan merebaknya virus ini, banyak wisatawan yang membatalkan atau menunda perjalanan mereka," ungkap Arie.

Wisatawan asal Cina merupakan wisatawan terbanyak ketiga setelah Malaysia dan Singapura yang memilih Sumatera Utara menjadi lokasi wisata.

Berdasarkan data terakhir catatan Badan Pusat Statistik, Jumlah wisatawan Cina yang masuk ke Sumatera Utara sepanjang tahun 2019 sejak Januari hingga November mencapai angka 7.909 orang di urutan ketiga wisatawan terbanyTambah 58 Orang, Korban Meninggal Virus Corona Jadi 362 Orangak.

Baca Juga: Tambah 58 Orang, Korban Meninggal Virus Corona Jadi 362 Orang

Wisatawan dengan angka paling tinggi berasal dari Malaysia yaitu 124.634 orang dan di urutan kedua yaitu Singapura sebanyak 16.779 orang.

Dari data tersebut, Arie menyampaikan setiap bulannya wisatawan asal Cina bisa berjumlah 600 hingga 900 orang.

"Rata-rata wisatawan China ke Sumut tiap bulan antara 600 hingga 900 orang. Sementara, rata-rata kunjungan pada Desember dalam tiga tahun terakhir mencapai 679 orang" ujar Arie.

Potensi hilangnya pendapatan hasil pariwisata dari wisatawan Cina ini diperkirakan mencapai Rp.5,2 miliar perbulan.

Angka ini diasumsikan dari biaya yang dihabiskan wisatawan asal Cina di Sumatera Utara bisa mencapai Rp.7,8 juta per orangnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait