URtech

Waduh! 3,8 Miliar Data Telepon Pengguna Clubhouse Dijual Hacker

Afid Ahman, Minggu, 25 Juli 2021 20.25 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Waduh! 3,8 Miliar Data Telepon Pengguna Clubhouse Dijual Hacker
Image: CLubhouse Android Dirilis Beta (Freepix/@Subsri13)

Jakarta - Sekali lagi rumor tentang kebocoran data Clubhouse menyeruak. Kali ini lebih heboh karena disebutkan data dari 3,8 miliar pengguna media sosial berbasis audiochat ini dijual hacker di forum darkweb.

Demikian diungkap peneliti keamanan internet Marc Ruef di akun Twitternya. Data yang bocor berupa nomor telpon, baik pengguna ataupun mereka yang bahkan belum bergabung dengan Clubhouse. 

“Basis data dari 3,8 miliar nomor telepon pengguna #Clubhouse dijual di #Darknet. Basis data ini juga berisi jumlah orang di buku telepon pengguna yang disinkronkan. Jadi, kemungkinan besar Anda terdaftar bahkan jika Anda belum pernah Clubhouse. #DataPrivacy," cuitnya.

Baca Juga : 1,3 Juta Data Pengguna Clubhouse Bocor dan Dijual Hacker

Dalam postingannya, sang hacker turut memberikan sampel sebanyak 83,5 juta nomor telepon dari pengguna Clubhouse asal Jepang.

Rencananya sang hacker akan menjual semua data melalui lelang pribadi pada 4 September 2021. Mereka yang ingin berpartisipasi dalam lelang diminta untuk memberikan komentar di posting di forum darknet.

1627219389-Image.jpegSumber: 3,8 Miliar Data Telepon Pengguna Clubhouse Dijual Hacker (foto: Twitter @mruef)

Terkait laporan ini, pihak Clubhouse belum buka suara. Untuk diketahui pada April lalu, Cyber News melaporkan kebocoran data pengguna Clubhouse di forum hacker online.

Baca Juga : Rayakan Setahun, Clubhouse Ganti Logo dan Hilangkan Daftar Tunggu

Data pengguna yang bocor ini dapat dipakai oleh hacker untuk berbagai hal, salah satunya menjadi target phishing atau menyerang.

Sebab, akun pengguna Clubhouse terhubung dengan profil media sosialnya. Sehingga memberi jalan pelaku kejahatan melancarkan serangan yang berbahaya terhadap korbannya.

Terkait laporan itu, CEO Clubhouse Paul Davison membantah bahwa data pribadi 1,3 juta pengguna bocor melalui aplikasi, menyebut laporan itu "salah dan menyesatkan."

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait