URstyle

Wah, Teknologi Nuklir Akan Jadi Terapi Sembuhkan Pasien Kanker di Surabaya

Nunung Nasikhah, Kamis, 19 September 2019 13.00 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Wah, Teknologi Nuklir Akan Jadi Terapi Sembuhkan Pasien Kanker di Surabaya
Image: Humas Pemkot Surabaya

Surabaya - Kemajuan teknologi saat ini dimanfaatkan oleh Pemerintah Kota Surabaya untuk mengembangkan layanan kesehatan untuk masyarakat.

Ada dua pelayanan yang akan digarap Pemkot Surabaya yakni Radioterapi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soewandhi dan Kedokteran Nuklir di RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) Surabaya.

Baru-baru ini, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini beserta jajarannya telah melakukan rapat koordinasi untuk meningkatkan inovasi pelayanan kesehatan ini.

Pertemuan dihadiri pula para akademisi dari berbagai universitas dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Dalam kesempatan itu, Wali Kota Risma meminta dukungan penuh kepada pihak-pihak terkait untuk mewujudkan dua pelayanan itu.

Baca Juga: Pengemudi Mobilio Sakit Kanker, Bripka Eka: Kita Maafkan Saja

“Saya berharap para dokter untuk membantu pelayanan itu, terus terang saya kasihan para pasien penyakit kanker yang menunggu antrian untuk radioterapi terlalu lama,” ungkap Risma sebagaimana dilansir dari website Humas Pemkot Surabaya.

Risma menjelaskan, selama ini para pasien penderita kanker menunggu antrian untuk radioterapi kurang lebih minimal 4 hingga 6 bulan.

Sebelum itu, mereka hanya rawat jalan dan terapi pada umumnya. Karena itu, pihaknya kemudian tergerak untuk menciptakan inovasi pelayanan radioterapi. Hal ini mengingat sedikitnya jumlah rumah sakit di Surabaya yang menyediakan pelayanan tersebut.

“Nantinya ini akan sangat membantu para pasien, kalau perlu ruangannya didesain berbeda agar tidak seperti di rumah sakit. Mari kita bantu mereka bersama-sama,” tandas Risma.

Baca Juga: Ria Irawan Drop, Sel Kanker Menyebar ke Otak dan Paru-Paru

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita menyampaikan, pembaharuan pelayanan ini akan secepatnya direalisasikan.

Meskipun sebelumnya radioterapi dan kedokteran nuklir sudah pernah diterapkan di RSU dr Soetomo. Namun, seiring berjalannya waktu pelayanan itu sudah tidak ada.

“Ada beberapa rumah sakit, seperti Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL), Adi Husada, yang menerapkan sistem pelayanan radioterapi. Tetapi untuk Kedokteran Nuklir hanya ada di empat kota besar di Indonesia saja,” kata perempuan yang akrab disapa Feny itu.

Ia memastikan bahwa inovasi tersebut sengaja disiapkan untuk melayani warga Kota Surabaya. Meskipun sebelumnya RSU dr Soetomo juga pernah memiliki pelayanan itu.

“Tidak perlu khawatir, kami terus berupaya untuk melayani masyarakat yang terbaik,” tegasnya.

Baca Juga: Banyak Orang Mengabaikan 7 Gejala Awal Kanker Ini, Kenali Yuk!

Setelah melakukan rapat dengan Wali Kota, ia mengaku langsung menggelar koordinasi dalam pembentukan tim pelayanan Kedokteran Nuklir dan Radioterapi tersebut. Masing-masing tim tersebut terdiri dari akademisi, dokter, kepolisian, dan dinas yang terkait.

“Kami sengaja bergerak cepat, supaya setelah pembentukan tim ini mereka dapat bekerja semaksimal mungkin,” paparnya.

Fenny menargetkan, projek ini dapat selesai di tahun 2020 mendatang. Sehingga semua persiapan dilakukan sejak saat ini.

“Mudah-mudahan 2020 kelar dan bisa beroperasional, untuk pembangunan ruangan nanti bisa berkoordinasi dengan Dinas Cipta Karya,” terangnya.

Baca Juga: Selain Agung Hercules, Dua Artis Ini Pernah Mengidap Kanker Otak

Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Hendrig Winarto mengatakan, pihaknya siap mendukung penuh dua program yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya itu.

“Sebenarnya nuklir itukan banyak manfaatnya, bisa digunakan energi bauran, termasuk kedokteran nuklir,” pungkasnya.(*)

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait