URtech

Wow! Hasil Riset Sebut Vivo Jadi Penguasa Pasar Ponsel Indonesia

Afid Ahman, Senin, 18 Mei 2020 21.59 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Wow! Hasil Riset Sebut Vivo Jadi Penguasa Pasar Ponsel Indonesia
Image: Vivo

Jakarta - Lembaga riset IDC Indonesia baru saja merilis laporan terkait pasar ponsel Tanah Air pada kuartal pertama 2020. Ada sang penguasa baru!

Vivo secara mengejutkan menempati urutan teratas daftar. Naik dari peringkat kedua dari kuartal sebelumnya.

Menurut IDC, Vivo menjadi pemimpin pasar untuk pertama kalinya. Ini berkat keberhasilan mereka fokus pada kegiatan pemasaran dan promosi untuk smartphone kelas low-end dan mid range, yang sangat sesuai untuk pasar Indonesia yang sadar harga.

Posisi kedua ada Oppo yang merosot dari posisi pertama kuartal empat 2019. Oppo terus mengirimkan seri A-nya, yang merupakan penggerak volume di kuartal ini.

Di samping itu mereka mendiversifikasikan jajaran smartphonenya menjadi seri high-end. Di satu sisi ini memberikan pasar produk yang lebih bervariasi. Namun label harga pada model-model ini menyulitkan jumlah besar untuk dijual di pasar.

Samsung memperbarui lini produknya dan terus menjadi salah satu pemain top di pasar Indonesia dengan seri Galaxy A yang terjangkau. Namun, pengiriman produk berkurang akibat adanya gangguan pada pasokan dan membuat mereka tetap di posisi tiga.

Xiaomi Indonesia tetap memiliki fanbase yang kuat dan terus memiliki beragam model yang terjangkau di pasar yang menarik bagi konsumen. Kondisi itu membuat mereka naik satu peringkat menjadi keempat.

Realme mengalami dampak akibat pandemi, yang menyebabkan pengirimannya menurun kuartal pertama.

 

Disamping itu, Realme tetap kompetitif dengan memperkenalkan berbagai produk baru ke pasar dan meningkatkan kehadiran di pasar online menggunakan inisiatif pemasaran digital.

Untuk pasar secara total, akibat Pandemi COVID-19 memberikan imbas penurunan pengapalan ponsel. IDC mencatat pengiriman smartphone ke pasar Indonesia mencapai 7,5 juta unit, namun turun sebesar -7,3% YoY dan -24,1% QoQ dan mencapai rekor terendah baru dalam dua tahun terakhir.

“Ketika Ramadhan semakin dekat dan dengan penyebaran pandemic COVID-19 masih belum dapat diatasi di dalam negeri, pasar smartphone Indonesia akan terus mengalami turbulensi yang disebabkan oleh berbagai faktor ekonomi hinga 3Q20 setidaknya sebelum pasar mulai melihat tanda-tanda stabilitas lagi,” imbuh Risky Febrian, Market Analyst, Client Devices, IDC Indonesia

“Terlepas dari turbulensi akibat COVID-19, implementasi peraturan registrasi IMEI terus menjadi faktor positif yang berkelanjutan untuk industri smartphone lokal, karena bertujuan untuk mengurangi impor unit ilegal dan mempromosikan konsumsi smartphone yang dibuat secara lokal di Indonesia, yang akan bermanfaat bagi lokal industri dalam jangka panjang,“tambah Risky.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait