Wow! Jatim Bakal Punya Pembangkit Listrik Berbasis Sampah

Surabaya – Masalah sampah memang tak ada habisnya. Berbagai upaya dilakukan Pemerintah untuk mengurangi sampah ini.
Salah satunya dengan cara membangun pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa).
Inovasi ini dicetuskan oleh PT PLN (Persero) UID Jawa Timur. Untuk realisasinya, mereka menggandeng PT Sumber Organik melalui penandatanganan Amandemen Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik untuk Pembangkit Listrik Energi Terbarukan Berbasis Sampah Kota Kapasitas 9 MW.
"Amandemen perjanjian ini dilatarbelakangi oleh upaya Pemerintah dalam menangani limbah sampah kota yang semakin menumpuk," ungkap General Manager PLN UID Jatim, Bob Saril dikutip dari Dinas Kominfo Jatim.
Baca Juga: Banjir Mulai Surut, 3806 Gardu Listrik PLN Kembali Menyala
Bob mengatakan, perlu dilakukan alternatif-alternatif pengelolaan dalam menangani masalah sampah secara menyeluruh.
Dalam hal ini, PLN telah melakukan perjanjian jual beli listrik terhadap pengembang yakni PT sumber organik.
"PLN membeli tenaga listrik hasil PLTSa ini sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan," tandasnya.
PLN juga berkomitmen untuk semakin meningkatkan penggunaan energi alternatif dengan membangun pembangkit listrik Energi Terbarukan berbasis sampah kota berkapasitas 9 MW.
Baca Juga: [PLN Bikin Iklan Bertema KKN Desa Penari, Seram atau Malah Lucu?(http://urbanasia.com/article/5d706fd6d5d3666d04fbf99b/pln-bikin-iklan-bertema-kkn-desa-penari-seram-atau-malah-lucu-)
Ia berharap, keberadaan PLTSa di Jawa Timur ini menjadi percontohan kota-kota lain tentang bagaimana mengelola sampah.
Sebelumnya, PLTSa juga telah dibangun di lingkungan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Desa Mojosongo, Surakarta, Jawa Tengah.
Kabarnya, setelah beroperasi, PLTSa ini akan mampu melistriki kurang lebih 4.585 pelanggan dengan asumsi pemakaian kWh rata-rata perbulan sebesar 275 kWh untuk pelanggan rumah tangga daya 1300 VA.
Pembangkit ini memanfaatkan sampah dari TPA Putri Cempo dengan total kebutuhan sampah sekitar 276 ton per hari.
Komposisi tersebut meliputi sampah baru yang diprioritaskan untuk diolah sebesar 200 ton per hari dan sampah lama dengan ketersediaan 1.800.000 ton.(*)