Wow! Jembatan Lengkung LRT Jabodetabek Raih 2 Penghargaan MURI

Jakarta - Urbanreaders yang tinggal di Jakarta, udah pada tahu belum dengan proyek LRT yang sedang dibangun?

Nah, dalam masa pembangunan ini ternyata ada beberapa fakta menarik yang berhasil membuat karya anak bangsa mampu menjadi kebanggaan bangsa.

Ya, perlu kalian tahu nih proyek LRT Jabodetabek ini baru saja merampungkan salah satu beban tugas terberatnya yakni menyambungkan jembatan lengkung di atas fly over Kuningan, Jakarta Selatan.

"Sudah melayang di atas flyover, melengkung pula di ketinggian. Begitulah rumitnya pekerjaan jembatan bentang panjang untuk LRT Jabodebek yang melayang di atas flyover Kuningan, Jakarta Selatan ini," tulis Presiden Joko Widodo di akun instagram resminya.

Baca Juga: Jokowi Resmikan Jembatan Youtefa, Destinasi Wisata Baru di Papua

Jokowi pun membeberkan bagaimana megahnya dan keistimewaan dari jembatan lengkung LRT Jabodetabek ini.

Diketahui, jembatan ini ternyata membentang 148 meter dengan radius lengkung 115 meter dan menggunakan material beton seberat 9.688,8 ton atau setara dengan lebih tiga kali berat patung Garuda Wisnu Kencana di Bali.

Bahkan, besi yang digunakan ternyata sejumlah 2.929,7 ton atau setara dengan lebih lima kali berat pesawat Airbus A-380. Wow!

"Tidak heran jika konstruksi ini mengukir dua rekor dari Museum Rekor Indonesia," lanjut dalam postingan Jokowi.

Baca Juga: Diklaim Tertinggi se Asia Tenggara, Ini Model Jembatan Tukad Bangkung Bali

Apa rekor yang berhasil dicapai? Ternyata jembatan ini didapuk sebagai jembatan kereta box beton lengkung dengan bentang terpanjang dan sebagai jembatan dengan pembebanan axial static loading test terbesar.

Lalu, siapa sih perancang konstruksi jembatan ini? Ternyata adalah salah satu lulusan Institut Teknologi Bandung bernama Arvila Delitriana.

Dan kini, jembatan lengkung itu telah tersambung dan menurut Jokowi LRT Jabodebek memiliki tiga lintas pelayanan yakni: Cawang–Cibubur, Cawang–Dukuh Atas, dan Cawang–Bekasi.(*)