URedu

Wow! Kapal Perang Buatan Dosen ITS Ini Jadi Temuan Baru di Dunia Internasional

Nunung Nasikhah, Rabu, 19 Februari 2020 16.45 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Wow! Kapal Perang Buatan Dosen ITS Ini Jadi Temuan Baru di Dunia Internasional
Image: Ir Wisnu Wardhana MSc PhD bersama kapal perang The Croc rancangannya di Pusat Penelitian Kelautan ITS. (its.ac.id)

Surabaya – Kekayaan laut yang dimiliki oleh Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia memang tak perlu diragukan.

Dengan begitu, sudah seharusnya Indonesia memiliki pertahanan dan keamanan maritim yang kuat untuk penegakan kedaulatan.

Fakta ini yang kemudian menggugah Ir Wisnu Wardhana MSc PhD, dosen Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk menciptakan sebuah kapal perang canggih.

Bukan kapal perang biasa. Kapal yang dinamai “The Croc” ini memiliki kemampuan dapat berubah menjadi tiga mode sekaligus. Yakni kapal selam, kapal hidrofoil, dan kapal biasa pada umumnya.

“Tentu hal tersebut sukses menjadi temuan baru pada dunia perkapalan internasional,” ujar Wisnu sebagaimana dilansir dari website resmi ITS (19/2/2020).

Baca juga: Unik, Dosen ITS Bikin Batu Bata Ramah Lingkungan dari Lumpur Lapindo

Kapal Hidrofoil ini memiliki sayap yang dipasangkan pada penyangga di bawah lambung kapal. Ketika kapal meningkatkan kecepatannya, kapal hidrofoil dapat menimbulkan gaya angkat yang menjadikan lambungnya terangkat dan keluar dari air.

“Sehingga kapal terlihat seperti melayang,” jelas Wisnu.

Kapal ini terbuat dari aluminium dan memiliki bobot yang cukup ringan agar bisa melayang. Sementara sayapnya terbuat dari baja karbon. Ketika digunakan dalam mode kapal selam, air akan dimasukkan ke dalam kapal untuk menurunkan posisi kapal tersebut. “

Kedalamannya pun bisa mencapai sepuluh meter,” kata Wisnu.

Saat menyelam, kecepatan kapal ini bisa mencapai 15 knot. Sedangkan dalam mode hidrofoil, kecepatannya bisa mencapai 35 sampai 45 knot.

Baca juga: Unik! Mahasiswa ITS Olah Bahan Ini Jadi Pengawet Buah Alami

Wisnu mengatakan bahwa kapal ini cocok digunakan sebagai kapal pengintai yang bisa dipakai untuk menangkap para pencuri ikan di perairan Indonesia.

Hal ini lantaran kapal pencuri ikan tidak akan mengetahui kedatangan dari kapal perang ini ketika dalam mode selam. Dengan begitu, pencuri ikan tersebut tidak akan kabur ketika The Croc ini datang.

Kapal yang mulai dirancang sejak tahun 2011 ini juga dilengkapi dengan dua mesin 350 tenaga kuda. Ukurannya cukup ramping yakni memiliki panjangnya 12 meter dan lebarnya hanya 3 meter.

Saat ini, proses pembuatan kapal The Croc sudah mencapai 90 persen. Dalam proses pembuatannya, Wisnu bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL), Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), dan beberapa pihak lainnya.

Wisnu berharap, The Croc sebagai kapal perang buatan dalam negeri ini bisa membantu dalam menjaga pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Misalnya saat ada penyeludupan atau pencurian ikan yang kerap terjadi di perairan Indonesia.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait